Mengoptimalkan Pelayanan Penyuluhan Melalui Layanan Publik Klinik Petani

oleh

Oleh : Fathan Muhammad Taufiq

Klinik PetaniKabupaten Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten di wialayah tengah provinsi Aceh yang memiliki kondisi geografis dan topografis yang penuh tantangan, letak satu desa dengan desa lainnya tersebar dan saling berjauhan, dengan kondisi infrastruktur yang belum semuanya baik, merupakan salah satu kendala dalam pemberian pelayanan penyuluhan pertanian (baca tulisan saya di media LintasGayo.co, Menantang Alam, Menyuluh Di Daerah Terpencil). Disamping itu, keterbatasan jumlah penyuluh yang belum seimbang dengan jumlah desa yang ada, mengakibatkan pelayanan penyuluhan di bidang yang paling urgen ini belum terlaksana secara optimal.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani telah mengamanatkan bahwa pemerintah baik pusat maupun daerah wajib menyediakan pelayanan penyuluhan kepada semua petani, bentuk penyediaan pelayanan penyuluhan itu adalah pembentukan lembaga penyelenggara penyuluhan di semua tingkatan dan menyediakan penyuluh sekurang-kurangnya satu desa satu penyuluh.

Melalui Qanun nomor 25 Tahun 2008, kelembagaan penyuluh di tingkat kabupaten telah terbentuk dengan berdirinya Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Aceh Tengah, dengan demikian syarat pembentukan kelembagaan penyuluh yang dimaksud oleh undang-undang tersebut sudah terpenuhi. Namun dalam penyediaan penyuluh pertanian, sampai dengan saat ini belum bisa memenuhi ketentuan satu desa satu penyuluh, ini terjadi akibat keterbatasan jumlah penyuluh baik yang berstatus PNS maupun Tenaga Kontrak, sementara untuk melakukan penambahan jumlah penyuluh terkendala dengan berbagai aturan, formasi dan keterbatasan anggaran.

Jadi, belum optimalnya pelayanan penyuluhan tersebut selain disebabkan oleh faktor kendala alam, juga akibat belum adanya keseimbangan antara jumlah desa dengan jumlah penyuluh yang tersedia.

Jumlah desa di Kabupaten Aceh Tengah saat ini adalah 352 desa sedangkan tenaga penyuluh yang tersedia hanya 168 orang yang terdidi dari 62 penyuluh PNS/CPNS dan 104 Penyuluh Kontrak atau Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP). Jika mengacu kepada Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013, maka masih terdapat kekurangan sebanyak 184 orang penyuluh.

Berangkat dari keprihatinan atas kendala pelayanan penyuluhan di atas, saya sebagai bagian dari jajaran penyuluh di Negeri Antara ini merasa berkewajiban mencari solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Akhirnya setelah melalui sebuah “perenungan” panjang, saya mendapatkan ide yang kemudian saya tawarkan kepada pengambil kebijakan yaitu dengan meluncurkan sebuah layanan publik yang kemudian saya beri nama Klinik Petani Aceh Tengah.

Pada prinsipnya Layanan Publik Klinik Petani ini merupapan salah satu program penyuluhan terpadu yang menggabunggkan beberapa cara dan metode pelayanan penyuluhan kepada petani yaitu :

a. Pelayanan penyuluhan Langsung, dimana petani mendapatkan pelayanan penyuluhan secara langsung dengan mendatangi pos pelayanan Klinik Petani baik di Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan untuk tingkat kabupaten maupun di 14 Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) untuk tingkat kecamatan.

b. Pelayanan penyuluhan melalui jaringan Seluler, dimana petani akan mendapatkan pelayanan penyuluhan dengan menghubungi Call Center Klinik Petani dengan nomor 085359827350.

c. Pelayanan penyuluhan melaui jaringan Online, dimana petani dapat memperoleh pelayanan penyuluhan dengan mengakses alamat email : klinikpetani.acehtengah@gmail.com dan akun facebook : Klinik Petani Aceh Tengah.

d. Pelayanan penyuluhan Supervisi, diaman petani akan mendapatkan kunjungan langsung dari Tim Ahli kabupaten maupun kecamatan untuk memberikan solusi langsung atas permasalahan yang dihadapi dengan cara praktek langsung.

Untuk merealisasikan “mimpi” tersebut, saya mulai membuat rancangan kegiatan, menyiapkan sarana prasarana seperti pengadaan handpone untuk keperluan call center, mencetak brosur dan leaflet untuk keperluan sosialisasi dan membuat papan nama layanan public Klinik petani untuk memudahkan para petani mengakses layanan public ini.

Alhamdulillah, ide saya mendapat respons dari pimpinan berupa dukungan moril dan regulasi, meski untuk pengadaan eberapa sarana dan prasarana, saya harus rela “berkorban” dengan swadaya pribadi. Yang lebih menggembirakan, adalah dukungan dari rekan-rekan penyuluh baik yang berada di kabupaten maupun yang berada di kecamatan yang menyatakan siap untuk memback up layanan public ini.

Setelah melalui “perjalanan panjang”, akhirnya gagasan saya untuk meluncurkan layanan public di bidang penyuluhan itu akhirnya terealisasi juga. Hari Rabu kemarin (24/06/2015), Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan diwakili oleh Sekretaris Badan, Armaja, SP, resmi me launching Layanan Publik Klinik Petani Aceh Tengah di Aula Badan Penyuluhan, acara launching sederhana tersebut dihadiri oleh semua Kepala Bidang, Kelompok Jabatan Fungsional dan 14 Koordinator BP3K Kecamatan.

Sesuatu yang sangat membahagiakan saya adalah launching dari gagasan saya dapat dilakukan pada pekan ketiga bulan Juni 2015 yang bertepatan dengan momentum peringatan Hari Krida Pertanian, sebuah momentum yang selalu mengingatkan kepada semua aparatur pemerintah yang bertugas di bidang penyuluhan untuk selalu memberikan pelayanan terbaiknya kepada para petani. Peluncuran layanan public yang juga bertepatan dengan hadirnya bulan suci Ramadhan 1436 H ini juga menjadi momentum yang sangat saya syukuri, tentu saja saya berharap kesucian dan keberkahan bulan suci ini juga akan mebawa keberkahan bagi upaya saya untuk memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara saya para petani di Dataran Tingg Gayo, sehingga terobosan yang mungkin “tidak berarti” ini akan menjadi catatan amal saya bagi sesama di bulan mulia ini.

Akhirnya saya hanya bisa berharap, bahwa inovasi “kecil” saya ini akan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan seluruh petani di Dataran Tinggi Gayo ini akan dapat mengakses layanan ini untuk memperoleh pelayanan penyuluhan secara optimal. Saya optimis, dengan optimalnya pelayanan penyuluhan kepada petani, para petani akan mampu meningkatkan produktifitas usaha tani mereka, yang berarti juga akan meningkatkan kesejahteraan mereka, sebuah “mimpi” yang sudah sangat lama terpendam di benak saya yang sudah lebih 25 tahun bermitra, bersahabat dan bersaudara dengan para petani Gayo.

*Penyuluh Pertanian di Aceh Tengah

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.