Gayo Membutuhkan Orang Yang Lebih Banyak Berkontribusi

oleh
Dari kiri ke kanan, Pimred LintasGayo.co, Arkeolog Ketut, dan pengamat sosial budaya, Muhammad Syukri. (LGco : Wein Mutuah)

Takengon-LintasGayo.co : Melihat potensi apa yang dimiliki Gayo saat ini, arkeolog yang tengah meneliti situs arkeologi Gayo di Loyang Mendale dan Ujung Karang, Ketut ‘Aman Met’ Wiradnyana mengatakan, bahwa Gayo saat ini membutuhkan orang-orang yang banyak berkontribusi pada daerah.

“Saya lihat yang diperlukan daerah ini adalah orang yang berbuat banyak terhadap suatu potensi daerahnya, bukan lagi berbicara soal etnisitas,” kata Ketut, Minggu 7 Juni 2015.

Karena menurutnya, urusan etnisitas sudah selesai sejak zaman prasejarah. “Dari data arkeologi di Loyang Mendale dan Ujung Karang kita temukan bahwa adanya pluralisme dan multikulturalisme, dengan perbauran antara ras Austronesia dan Astralomelanesoid yang diketahui memiliki budaya dan ras berbeda,” ujar Ketut.

Dilanjutkan, jika saat ini urang Gayo masih mempermasalahkan etnisitas maka hal tersebut kembali jauh ke zaman sebelum prasejarah Gayo ini dimulai.

“Bukan itulagi yang harus diperdebatkan, sekarang harus dimulai dengan orang yang mampu berbuat banyak bagi Gayo. Jika itu sudah disepakati, maka urusan etnisitas tak perlu dipermasalahkan lagi,” ucapnya. 

Dia sepakat, penguatan identitas sangat diperlukan. “Namun jangan melihat identitas dilihat dari bentuk visual nya saja, melainkan harus secara menyeluruh dan dari semua sisi,” tukas Ketut Wiradnyana.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.