Buktikan Cinta Gayo Dengan Karya

oleh

Ibrahim Kadir bersama Iwan gayo dan LK AraTakengon-LintasGayo.co : Banyak yang bilang cinta Gayo, namun tak punya karya, demikian disampaikan seniman gaek asal Gayo, Ibrahim Kadir, saat menerima hadiah buku ensiklopedi Islam karya wartawan senior asal Gayo, H.M. Iwan Gayo, Minggu 17 Mei 2015 di Takengon.

Menurutnya, orang yang ngomong cinta Gayo tapi tak punya karya sama hal nya dengan berbicara tanpa fakta (asal omong).

“Karya dan kreatifitas adalah salah satu hal menunjukkan cinta kita kepada tanoh tembuni (Gayo),” kata Ibrahim Kadir yang mengaku senang dihadiahi buku karya wartawan Gayo yang pernah menerima anugerah adinegoro tersebut.

Selain dengan karya kreatifitas, sebutnya lagi, mencintai Gayo dengan rasa dan cinta yang indah tercipta dalam syair-syair didong karya ceh-ceh di Gayo.

“Semua ceh di Gayo memiliki kelebihan masing-masing, mereka mencintai Gayo dengan begitu indah lewat syair-syair didong yang menggugah hati,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, jika ingin melihat Gayo bisa dilihat dari karya syair-syair didong terdahulu. “Mereka (ceh) menciptakan didong dengan rasa dan penglihatan yang luar biasa, semuanya tertuang dalam syair-syair indah. Ingin lihat Gayo, lihat saja dari syair didongnya. Pasti, akan menambah kecintaan terhadap Gayo,” tandas Ibrahim Kadir.

Dalam pertemuan itu, aktor pemeran penyair di film Tjut Nya’ Dhien ini diminta oleh tiga orang wartawan asal Gayo, Iwan Gayo, L.K. Ara dan Oedin Dela Rosa menjadi salah satu tokoh dari seniman Gayo yang akan membuat syair didong guna mendukung ekspedisi mereka dalam penggalian sejarah kekejaman Belanda di Gayo dan Alas yang dipimpin oleh Van Daalen, yang disinyalir melakukan kekejaman hingga genosida terhadap urang Gayo.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.