Oleh : Asnaini*
Anakku……..
kenanglah masamu
diantara kerdip lilin digubuk sepi
di atas dapur yang tak punya kayu api
Nyawaku di ujung rambut
darah gapah menghempas denyut
engkau melangkahkan kaki dengan suatu tangis
memecah suci
Anakku………
seember kolam renang kecimpung mandi
membasahi tulang antara sendi
sehasta kain putih pembalut
untuk selimut pagi hari
Dengung adzan mengumandang di telinga
satu pertanda engkau insan suci
engkau muslim sejati
penyambung risalah Muhammad Rasulullah
Anakku…….
bila seruling kehidupan telah berkesudahan
dan darah-darah beku tiada mengalir
berikan senyuman manis di bibir
dan ucapkan salam dengan takbir beribu [SY]
Asnaini, A.Ma.Pd lahir di Aceh Takengon pada 10 September 1959, berprofesi sebagai tenaga pendidik tinggal di Kampung Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Puisi di atas ia ciptakan khusus untuk salah seorang anak perempuannya yang tengah menuntut ilmu tingkat Pascasarjana di Semarang Jawa Tengah.