Adam Mukhlis, Wakili Pemerintah Aceh dan Ketua DPRA Tutup Pacu Kuda Gayo di Takengon

oleh

PicsArt_1427696962465Takengon-LintasGayo.co : Adam Mukhlis ketua Komisi V DPRa dari daerah pemilihan Wilayah Aceh 4, dipercayakan oleh Pemerintah Aceh dan Ketua DPRA untuk menutup pelaksanaan Pacuan Kuda Tradisional Gayo dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-438 Kota Takengon, yang dilaksanakan di lapangan H.Muhammad Hasan Gayo, Blang Bebangka-Pegasing, Minggu (29/3/2015).

Dalam kesempatan tersebut Adam Mukhlis mewakili ketua DPRA dan seluruh anggota DPRA mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun ke 438 Kota Takengon, semoga daerah ini akan menjadi kota yang selalu nyaman, aman, asri serta harmoni.

Beliau juga mengapresiasi kepada seluruh pimpinan daerah dan masyarakat yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif, sebagaimana harapan yang di sampaikan bapak Bupati Aceh Tengah, pada saat pembukaan pelaksanaan Pacuan kuda pada minggu yang lalu.

Dikatakan Adam Mukhlis, keberadaan kota Takengon yang telah berusia 438 tahun, tentu saja menjadikan kota ini sebagai salah satu kota tertua yang ada di Aceh. Sudah sewajarnya dalam seusia tersebut kota Takengon menjadi Kota yang ramah bagi berbagai proses pelayanan publik, menjadi kota yang nyaman bagi berbagai pelaku usaha dan bisnis, menjadi kota yang indah dan asri sehingga layak menjadi hunian bagi segenap warganya.

Disisi lain, tantangan untuk mempertahankan kota Takengon menjadi tujuan wisata dan usaha mengharuskan inovasi berkelanjutan dari para pemangku kepentingan, keperdulian kita yang pertama dalam menjaga kebersihan, keasrian, keamanan hingga kenyamanan kota ini adalah suatu hal yang tidak dihindarkan lagi.

Oleh karenanya sebut Kader Partai Aceh ini, Pemerintah Aceh dan DPRA akan mendukung sepenuhnya agenda pembangunan yang sedang dan akan dikembangkan baik untuk kota Takengon, maupun wilayah kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues.

Untuk itu, tegas Adam Mukhlis, pihaknya membuka ruang bagi pemangku kepentingan untuk menyampaikan aspirasinya untuk diperjuangkan dalam berbagai proses perencanaan pembangunan di tingkat provinsi.

Disebutkannya, melihat animo masyarakat dan jumlah kuda yang mengikuti perlombaan event tersebut, Pemerintah Aceh dan DPRA memberitakan apresiasi khusus untuk itu, berdasarkan catatan yang ada pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah kuda yang diperlombakan berkisar 315- 318 ekor kuda.

Namun kali ini jumlah kuda yang mengikuti perlombaan mencapai 352 ekor kuda, anggota DPRA tersebut juga secara khusus memberikan apresiasi kepada PORDASI Aceh yang telah mengikutsertakan 32 ekor kuda pacunya dalam perlombaan tahun ini. Hal ini merupakan tonggak sejarah baru karna pertama kalinya Aceh ikut ambil bagian dalam event ini dan semoga terus berlanjut di masa-masa yang akan datang tentu dengan jumlah yang semakin meningkat.

Ditambahkannya, walaupun pada awalnya pelaksanaan Pacuan kuda ini lebih dikaitkan menjadi tradisi turun – temurun, namun dalam perkembangannya telah menjadi suatu demensi, baik dari segi parawisata dan budaya, aspek ekonomi maupun menjadi perekat bagi sesama warga di Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues.

Karenanya pada kesempatan tersebut, Adam Mukhlis mengharapkan selain menjadi agenda rutin, kegiatan ini juga mampu melahirkan atlet berkuda yang dapat mengharumkan nama daerah kita di berbagai event nasional maupun internasional.

“Warisan Tradisional ini sudah sepatutnya menjadi bagian dari upaya pemerintah, menemukan potensi-potensi baru dalam bidang olahraga secara luas,” pintanya.

Menyinggung harapan Bupati Aceh Tengah, khususnya dalam peningkatan dana pembinaan dan hadiah bagi peserta perlombaan, akan kami perjuangkan dan akan dikomunikasikan dengan pihak pemerintah Aceh, untuk mendapatkan perhatian bersama. Dan mendorong SKPK terkait, Koni Aceh, Pondasi Aceh untuk menindaklanjuti dan memperhatikan masukan tersebut.

Diakhir sambutannya, Adam Mukhlis, mewakili pemerintah Aceh dan DPRA, mengucapkan selamat kepada para pemenang pada setiap kelas perlombaan yang telah menorehkan prestasinya, keberhasilan yang telah saudara peroleh hari ini tentu saja merupakan buah dari ketekunan dan keseriusan yang telah dijalankan selama ini.

“Tetap jaga prestasi dan terus kembangkan untuk hasil yang lebih maksimal kedepan, kepada peserta yang belum berprestasi kali ini jangan pernah berputus asa, yakinlah bahwa ketidakberhasilan kali ini adalah kemenangan yang tertunda,” jelas Adam Mukhlis.

Sementara Wakil Bupati Drs. Khairul Asmara, dalam sambutannya mengatakan, tanpa terasa telah sepekan lamanya, perlombaan pacuan kuda tradisional Gayo dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Kute Takengon ke 438, yang berlangsung dilapangan H. Mohd. Hasan Gayo Belang Bebangka ini.

Akhir dari event budaya tradisional pacuan kuda ini, di tandai dengan keberhasilan dari sejumlah kuda dalam meraih prestasi terbaik sebagai pemenang di kelas masing masing.

Namun yang lebih penting, kata Khairul pacuan kuda tradisional tahun ini, merupakan event dimana kuda Gayo untuk pertama sekali dipertandingkan setelah beberapa waktu yang lalu juga kita pertandingkan dan secara resmi telah diakui keberadaan rumpun kuda Gayo sebagai khasanah atau aset milik bangsa yang keberadaannya di disejajarkan dengan kuda-kuda yang berasal dari daerah lainnya.

Hal ini telah menjadi paradigma baru, bahwa pacuan kuda bukan hanya menjadi pesta-pesta rakyat gayo yang dilaksanakan setiap tahunnya, lebih dari itu kegiatan pacuan kuda tradisional merupakan memiliki tujuan dan strategis.

Adapun tujuan tersebut kata Wabup Aceh Tengah ini, yang pertama merupakan ajang sekaligus moment untuk mempromosikan adat dan budaya Gayo, sehingga Gayo lebih di kenal baik dilevel regional, nasional maupun internasional dan manca Negara.

Secara tidak langsung upaya ini turut meningkatkan jumlah wisata yang berkunjung ke dataran tinggi Gayo terutama di Aceh Tengah. Selanjutnya sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kuda lokal yaitu rumpun kuda Gayo yang di yakini sudah ada sejak abad ke XVIII dengan wilayah persebaran meliputi kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan kabupaten Gayo Lues.

Animo dan dukungan masyarakat dalam event tradisional ini cukup tinggi hal ini terbukti dengan terlibatnya masyarakat yang hadir sehingga kegiatan ini berjalan sangat lancar. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan pihak penyelenggara dalam mengatur dan menata pelaksanaan event yang melibatkan puluhan ribu manusia dan kenderaan baik roda dua, empat dan sebagainya.

Untuk itu, pemerintah daerah memberikan apresiasi yang tinggi kepada panitia da semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan event pacuan kuda tradisional Gayo tahun ini.

Namun, wabup, mengharapkan evaluasi setelah pelaksanaan event ini, sebuah keharusan agar penyelenggaraan di masa-masa mendatang dapat lebih ditingkatkan dan semakin berkualitas utamanya memberikan manfaat kepada masyarakat luas di tiga kabupaten bersaudara ini.

Diakhir sambutannya, orang nomor dua di Aceh Tengah ini, mengatakan tentu dalam pertandingan ada yang menang, bagi yang belum berhasil dalam perhelatan tahun ini jangan cepat berputus asa, bukan kah kegagalan itu merupakan keberhasilan yang tertunda.

Sebelumnya, Ketua penyelenggara Pacuan Kuda Tradisional Gayo, dalam rangka HUT ke 438 kute Takengon tahun 2015, Drs. Amir Hamzah, MM, dalam laporannya menyebutkan penyelenggara perlombaan pacuan kuda tradisional Gayo, telah berlangsung dari tanggal 23- 29 Maret 2015, sebagaimana dilaporkan pada saat pembukaan pacuan kuda, bahwa yang mengikuti event tersebut sebanyak 352 ekor kuda.

Namun seiring dengan adanya seleksi pada tiap kelasnya, maka yang masuk pada babak pinal tersebut hanya 40 ekor kuda atau 11,36 persen pada sepuluh kelas yang di perlombakan.

“Berarti ada 312 ekor kuda yang tidak mampu mencapai babak pinalti dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh masing- masing kuda tersebut,” jelas Amir Hamzah.

Kuda-kuda yang masuk babak pinal adalah sebagai berikut dari kabupaten Aceh Tengah sebanyak 19 ekor kuda dari 173 ekor kuda atau 10,98 persen, kabupaten Bener Meriah 13 ekor kuda dari 96 ekor kuda atau 13,15 persen, kabupaten Gayo Lues 3 ekor kuda dari 51 ekor kuda atau 5,88 persen.

Selanjutnya kontingen baru yang berpartisipasi dalam event

HUT ini adalah Pengurus Pordasi Aceh yang berhasil masuk babak final 5 ekor kuda dari 32 ekor kuda yang diikut sertakan atau 15,63 persen.

“Pertanyaanya, kuda-kuda yang mana saja yang tercepat larinya, hal ini tentu sebentar lagi kita saksikan bersama,” tanyakan dan jawab Amir Hamzah.

Diakhir sambutannya, Ketua Panitia ini mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan provinsi serta tiga kabupaten bersaudara, kepada pihak keamanan, masyarakat Pegasing yang telah membantu terselenggaranya acara ini dengan baik dan terima isi kepada pihak Bank Aceh, BRI cabang Takengon yang telah membantu pelaksanaan event pacuan kuda tradisional Gayo tahun 2015 ini.

(Rahman)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.