Pengusaha Samsul Bahri Dukung Bahasa Gayo Dijadikan Muatan Lokal

oleh

SamsulBatam-LintasGayo.co : Salah cara untuk melestarikan bahasa Gayo adalah melalui muatan lokal mulai dari SD sampai SMA sederajat. “Kami, urang (orang) Gayo di perantauan sering merasa sedih sewaktu pulang kampung, ke Takengon. Anak-anak Gayo kebanyakan tidak lagi berbahasa Gayo. Bahkan, di kampung-kampung (desa-desa),” kata Samsul Bahri di Batam, Rabu (25/3/2015).

Karenanya, sambung produser grup musik Saba itu, dirinya mendukung agar bahasa Gayo dijadikan sebagai salah satu muatan lokal di seluruh sekolah-sekolah di Takengon. Termasuk, daerah Gayo lainnya (Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Bener Meriah).

“Kalau kita berkunjung ke daerah-daerah di Jawa Barat, dari kota Bandung-nya sampai di kampung-kampung tetap menggunakan bahasa ibu mereka, bahasa Sunda. Banyak daerah lain di Indonesia juga masih tetap loyal menggunakan bahasa daerah mereka,” katanya mencontohkan hasil amatannya keliling Indonesia.

“Ini persoalan identitas sosial masyarakat Gayo. Bahasa ini pintu masuk buat menyelami masalah-masalah terkait Gayo. Kalau bahasa ini punah, atau tidak lagi ada yang mengerti, orang Gayo seperti kehilangan ruh,” sebutnya.

Pengusaha asal Takengon itu, pernah pula membicarakan masalah ini baik dengan anggota DPRK Aceh Tengah maupun dengan anggota DPRK Bener Meriah. “Mesti sama-sama kita dorong (jadi muatan lokal). Karena, ini masalah prinsip,”  tegasnya. (Genali)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.