Khalisuddin
Produk kerajinan Kerawang Gayo sejak lama tidak hanya diproduksi di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues saja, namun juga di daerah lain, salahsatunya di Muara Batu Aceh Utara.
Hebatnya, produk khas Gayo berupa tas, dompet dan jenis-jenis souvenir yang diproduksi Bungong Rauza ini dipasarkan tidak hanya diseputaran Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen atau daerah lain. Namun juga ke Gayo, khususnya Takengon.
Usaha milik Nurbaiti yang dirintis sejak 1995 dengan karyawan 60 orang ini tergolong pioner karena menjadi mitra sejumlah perajin bordir kerawang lainnya di daerah tersebut.
Di Takengon, Bungong Rauza sedikitnya bermitra dengan 3 usaha Kerawang Gayo di Bebesen. “Pemintaan terbesar kita dari Banda Aceh, disusul dari Takengon,” kata Nurbaiti pemilik usaha tersebut, Jum’at, 20 Maret 2015.
Nurbaiti mengaku memahami makna motif Kerawang Gayo, dia mendapat penjelasan dari perajin Kerawang Gayo dari Takengon.
“Pak Ali Amran dari Bebesen banyak memberitahu saya tentang seluk beluk kerawang Gayo,” kata Nurbaiti seraya menyatakan warga Gayo menyukai benang bordiran Kerawang dengan warna khusus, merah, kuning, hijau dan putih.
“Selain keempat warna tersebut kurang diminati di sana,” kata Nurbaiti yang mengaku hanya tamatan SMP ini.[]