Ini Sebab Bandara Perintis Senubung Belum Beroperasi..!

oleh
Lapter Senubung. (LGco_Kha A Zaghlul)
Lapter Senubung. (LGco_Kha A Zaghlul)

Takengon-LintasGayo.co : Belum beroperasinya Bandara Perintis Senubung Gayo Lues hingga akhir triwulan pertama tahun 2015 ini, yang sempat menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat setempat, serta ketidaktahuan secara pasti Pemkab Gayo Lues kapan bandara tersebut beroperasi (Baca : Bandara Senubung Belum Beroperasi, Kenapa?), ternyata masih memiliki kendala di register Bandar Udara (Bandara). 

Hal tersebut diungkapkan, penanggung jawab Bandara perintis Senubung yang juga sebagai Kepala Bandara Rembele Bener Meriah, Khairul Iman, menjawab pertanyaan LintasGayo.co, Rabu 4 Maret 2015.

“Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 menyebutkan sebagai salah satu persyaratan Bandara bisa beroperasi terlebih dahulu harus mempunyai register,” kata Khairul Iman.

Dijelaskan, register bandara adalah bandar udara yang melayani pesawat udara untuk angkutan udara niaga dengan kapasitas maksimum 30 (tiga puluh) tempat duduk atau dengan berat maksimum tinggal landas sampai dengan 5.700 kilogram untuk angkutan udara niaga, termasuk tempat pendaratan dan lepas landas helikopter (heliport/helideck) dan bandar udara perairan (waterbase), dimana penyelenggara bandar udara tersebut telah mengajukan permohonan dan mendapat registrasi dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara sebagai register bandar udara.

Kepala Bandara Rembele Bener Meriah. (LGco_Khalis)
Kepala Bandara Rembele Bener Meriah. (LGco_Khalis)

“Saat ini registrasi Bandara Senubung Gayo Lues sedang dalam pengurusan di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia serta akan dibentuknya organisasi Bandara Senubung yaitu Satpel (Satuan Pelaksana) dari Bandara Rembele,” ungkap Khairul Iman.

Dijelaskan, dalam waktu dekat register tersebut mudah-mudahan akan segera keluar. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat register Bandara Senubung akan terbit dan siap untuk dioperasikan dengan penerbangan perintis rute Kualanamu-Senubung (PP) dan Banda Aceh-Senubung (PP),” demikian Khairul Iman.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.