Di Takengon, Toko Souvenir Batu Mulia Menjamur

oleh

toko souvenir giokTakengon-LintasGayo.co  : Semakin maraknya batu mulia akhir-akhir ini di Takengon, menjadikan masyarakatnya membuka peluang usaha baru. Toko-toko cinderamata (souvenir) yang terbuat dari batu mulia jenis akik dan giok kini menjamur di kota Takengon. Para penjual menjajakan perhiasan yang dibuat dari batu mulia terlihat hampir disetiap sudut kota Takengon.

Tak hanya perhiasan jadi yang dijual, tampak juga bongkahan batu yang sudah dipotong-potong terpampang di box penjualan. Nurma salah seorang penjual souvenir dari jenis batu mulia di Jalan Sengeda, saat disambangi LintasGayo.co, Selasa 24 Februari 2015 mengatakan, bahwa dia melihat ada prospek bagus dalam penjualan batu mulia yang sudah dijadikan perhiasan maupun bongkahan.

“Membuka usaha ini sangat bagus prospeknya ke depan,” kata Nurma.

Dia mengaku, mendapatkan bahan baku batu mulia dengan menjalin kerjasama antara penjual batu yang lain serta dengan masyarakat penambang batu langsung dilokasi dimana batu mulia ini ditemukan diwilayah Gayo. “Saya sudah melakoni bisnis ini sejak empat bulan lalu,” terangnya.

Selama empat bulan telah melakoni usaha tersebut, Nurma pun mengaku sudah meraup keuntungan jutaan rupiah, dengan harga jual mulai dari 200 ribu rupiah hingga jutaan rupiah. “Dalam sehari keuntungan bisa mencapai satu juta rupiah,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan, pangsa pasar batu mulia yang datang ke toko souvenir miliknya bukan hanya dari masyarakat Gayo saja, melainkan banyak pelancong yang sengaja datang ke Takengon sekedar untuk mencari batu mulia atau sekalian berwisata.  “Pembeli ada yang berasal dari Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang dan dari pulau Jawa,” timpalnya.
Senada dengan Nurma, pedagang batu mulia lainnya Hamzah, mengtakan bahwa toko souvenir miliknya tak hanya dikunjungi oleh wisatawan atau pelancong dari dalam negeri saja, namun juga berasal dari negara lain. “Pembeli di toko saya ada juga turis-turis asing,” ucapnya.

Dia berharap, dengan semakin maraknya batu mulia di Takengon, pemerintah juga kut andil membantu bisnis masyarakat tersebut. “Jika ingin berkembang, harus ada campur tangan dari pemerintah kita,” demikian Hamzah.

(Maharadi | DM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.