JANGAN-jangan siput yang terinjak oleh sepeda motor ku hari ini, menjadi siput kesekian dari jenisnya yang telah mati dan terus akan mati entah oleh siapa dan karena alasan apa sehingga ia punah dan tak lagi berbentuk nyata. Agaknya kesadaran seperti ini yang ingin disampaikan oleh Jostein Gaarder dalam buku Dunia Anna (Mizan, 2014). Novel berjudul asli Anna: En fabel om klodens klima og miljo diterbitkan H.Aschehoug & Co (W.Nygaard) pada 2013.
Adalah Anna, seorang gadis yang memiliki kegelisahan kosmik akan keberadaan alam semesta. Dia menyadari bahwa generasi saat ini bertanggungjawab terhadap masa depan kehidupan mendatang. Suatu saat dia merasakan dirinya sebagai gajah yang akan punah, bahkan menjadi cicitnya Nova yang hidup ditahun 2082. Anna mendapati dunia Nova hanya menyisakan rekaman virtual dari jenis-jenis hewan bahkan rerumputan, nyaris tanpa keindahan yang saat ini dengan leluasa dapat dinikmati.
Global warming, begitu Anna dan pacarnya Jonas melihat penyebab dari apa yang terjadi. Eksplorasi minyak bumi digambarkan seperti mengeluarkan jin dari botol ajaib milik Aladin, anehnya saat ini jin yang sama dipaksa untuk masuk kedalam botol dan itu nyaris tidak mungkin
Dihari ulang tahunnya 2012, Anna menulis surat untuk cicitnya ditahun 2082. Sebuah pengakuan akan keterbatasan manusia yang tidak mengenal kata cukup. Namun kesempatan kedua diwujudkan oleh cicin rubi yang ada dijari tangan Anna serta rencana hebat Jonas untuk memperlambat proses peradilan iklim. (dhanie)
