Radio Rimba Raya Aset Sejarah yang Terlupakan

oleh

PicsArt_1423751254308Redelong-LintasGayo.co : Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya termasuk aset yang dipergunakan dalam merebut dan memperjuangkan kemerdekaan.

Salah satu aset yang paling berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa ini adalah Radio Rimba Raya (RRR) yang terletak di pedalaman Aceh, saat ini telah dibangun monumennya di Kampung Rime Raya Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah.

Dari daerah pedalaman Aceh, inilah para pejuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Amir Sarifuddin Parwira Negara yang saat itu menjabat sebagai Presiden saat pemerintahan Indonesia dalam siatuasi darurat, dimana saat itu Ibukota Negera, Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat agresi militer II.

….Dimana saat itu sangat keritis…. pada tanggal 19 Desember 1948 Ibukota Negara Republik Indonesia Yogyakarta dikuasai Belanda. Radio Republik Indonesia yang mengumandangkan suara Indonesia merdeka ke seluruh dunia, tiada lagi mengudara. Radio Belanda Hilversum secara lantang menyatakan bahwa Republik Indonesia sudah hancur sebagian dunia mempercayai berita itu.

Pada saat demikian gentingnya suasana, tanggal 26 Desember 1948 malam, RRR (Radio Rimba Raya) mengudara menembus Angkasa memberitakan bahwa Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila masih ada dan Revolusi 1945 masih tetap menyala.

Pada pada tanggal  19 Desember 1948 Gubernur meliter Aceh, Langkat dan Tanah Karo dalam sidang Pertahanan Daerah, antara lain memutuskan, tanggal 26 Desember 1948 pemancar Radio yang kemudian dinamakan Radio Rimba Raya harus telah mengudarat.

Tanah Aceh, daerah modal Republik Indonesia, dalam menghadapi segala prestiwa yang terjadi, mempersiapkan diri mendatangkan sebuah pemancar yang kuat dari luar negeri.

Di Rime Raya inilah, akhirnya setelah mengalami proses perjalanan panjang Radio Rimba Raya bermukim dan pada tanggal 20 Desember 1948 sacara berkala mulai mengudara.

Itulah yang tertoreh dalam tulisan di dinding monument tugu Radio Rimba Raya ini. Demikian dijelaskan Bupati Bener Meriah Ir. Ruslan Abdul Gani, pada saat mengakhiri acara deklarasi Pemuda Bener Meriah yang diadakan oleh Pengurus DPD KNPI daerah setempat, yang turut dihadiri oleh Ketua DPW KNPI Provinsi Aceh Jamaluddin, ST, Amar Fuad, Tgk. Jamur dan Abdul Rauf.

Dikatakan Ruslan, tugu Radio Rimba Raya bukan saja milik Kabupaten Bener Meriah dan Pemerintah Aceh, akan tetapi juga milik seluruh Bangsa Indonesia. Untuk itu perlu kita jaga bersama dan dilestarikan sebagai aset bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kiranya, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat dapat menjadikan lokasi daerah Tugu RRR menjadi wisata sejarah dengan ditunjang oleh fasilitas yang memadai.

“Semoga para petinggi negeri ini tidak akan luput memperhatikan Aset Bangsa yang keberadaanya ada di wilayah Bener Meriah ini, karena Monmen ini milik bangsa kita, bangsa Indonesia yang kita cintai ini,” pungkas Ruslan Abdul Gani.

(Man)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.