Takengon-LintasGayo.co : Sebagai hamba Allah SWT kita harus berunjukrasa kepada-Nya, bukan berunjukrasa sebagaimana pengertian yang dilakukan oleh manusia kepada manusia dengan protes dan demonstrasi. Tetapi berunjukrasa sebagai hamba yang memohon kepada Sang Khalik yang Maha Kaya dengan doa-doa, dengan permohonan-permohonan sesuai dengan kehendak dan niat kita.
Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Tgk. Khalid saat memberikan ceramah takziah di kediaman Sirin Aman Ita atas berpulangnya kerahmatullah salah seorang anggota keluarganya di Kampung Asir Asir Atas Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah Rabu malam, (29/1/2015).
Tgk. Khalid yang juga adalah putra salah seorang seniman Didong termashur Gayo almarhun Ceh Toet (Abdul Kadir) menambahkan “berunjukrasa kepada Allah SWT mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi, jika syarat-syarat itu tidak ada maka permintaan unjukrasa kita tidak akan dipenuhi”
Di antara syarat itu lanjut Tgk. Khalid yang pernah menjadi bilal (muazzin) di Masjid Agung Ruhama Takengon selama sepuluh tahun (1990-2000) ini adalah dengan menunaikan perintah Allah SWT dan meninggalkan segala larangan-Nya. Mendirikan shalat, zakat, puasa dan lain sebagainya.
Ketika seorang hamba meninggal dunia, lanjut Tgk. Khalid, maka doa dan permohonan anak amal shalehlah yang akan diterima oleh Allah. Dari itu sebelum kita menghadap Yang Maha Kuasa persiapkanlah amal ibadah kita sendiri, dan didiklah anak serta generasi kita ke jalan yang diridhai oleh Allah. Insha Allah anak-anak inilah yang kelak akan berunjukrasa memohon agar amal ibadah orang tuanya diterima Allah SWT. Jelas Tgk. Khalid. [Salman Yoga S]
