Redelong-LintasGayo.co: Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Formalin) kabupaten Bener Meriah negatakan, gangguan gajah terhadap masyarakat hingga menelan korban jiwa sebagai akibat perluasan perkebunan sawit yang telah mempersempit kawasan alamiah gajah.
“Secara alamiah, wilayah kecamatan Timang Gajah yang saat ini terbagi menjadi 3 kecamatan merupakan habitat alami gajah di wilayah di kabupaten Bener Meriah,”kata Koordinator FORMALIN Bener Meriah Sri Wahyuni dalam rilisnya, Senin (26/1/15).
Hal itu disampaikan Formalin untuk menyikapi peristiwa amukan gajah yang mengakibatkan meninggalnya seorang perempuan, Husna ( 38 thn) tahun di kampung Gedok, kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu 24 Januari 2015 lalu.
Untuk itu, Formalin meminta kepada Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Pemerintah Kabupaten Bireuen, BKSDA, dan pihak lainnya untuk segera menyelesaikan masalah Gajah ini dan segera melakukan sosialisasi pencegahan dan penaganan secara akuratif, agar kejadian penyerangan Gajah terhapa warga tidak terulang lagi.
Dan kepada Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Pemerintah Kabupaten Bireun, BKSDA, dan pihak lainnya yang berhubungan dengan sektor ini diminta untuk segera menetapkan Peta kawasan Habitat Gajah, Mencabut ijin perkebunan yang mengganggu kawasan alamiah gajah, Segera menghentikan alih fungsi lahan, melakukan penegakan hukum tegas atas segala tindakan pengrusakan kawasan lindung, penangkapan hewan yang dilindungi, termasuk anak gajah dan gading gajah, Mensosialisasikan persoalan konflik gajah dan manusia serta mitigasinya kepada masyarakat, dan mencari solusi lainnya yang tetap mempertimbangkan keamanan masyarakat, keberlangsungan kehidupan gajah dan penyelamatan ekosistem gajah dikawasan tersebut, dengan melakukan gerakan inklusif antara pemerintah, lembaga peduli lingkungan hidup, dan masyarakat luas. (tarina)
