Blangkejeren-LintasGayo.co : Pemerintah Kabupaten Gayo Lues mulai melakukan pendataan terhadap penghasilan masyarakat yang tinggal di pedesaan terpencil, pendataan itu dilakukan guna mengetahui seberapa besar penghasilan warga dalam kurun satu tahun. Demikian diutarakan Wakil Bupati Gayo Lues, Adam,SE kepada LintasGayo.co di ruang kerjanya, Jum’at (23/1).
Wabup ini mencontohkan pendataan penghasilan di kampung Kela Kecamatan Tripe Jaya. “Warga Pantan Kela Kecamatan Tripe Jaya dengan jumlah Kepala Keluarga (KK-red) sekitar seratusan lebih, tahun 2014 menghasilkan uang Rp 4,8 Milyar, dan itu diketahui setelah dilakukan pendataan-pendataan saat kami turun langsung ke desa itu,” kata Wabup Gayo Lues.
Rata-rata warga desa Pantan Kela, kata Adam SE berprofesi sebagai petani sere wangi dan menanam padi, hampir setiap KK memiliki kebun seluas setengah hektar.
“Setiap setengah hektar sere wangi menghasilkan 70 kilogram minyak, dikalikan dengan harga Rp. 150 ribu perkilogram, dan warga Desa Pantan Kela bisa memanen hingga empat kali dalam setahun karena tanah subur, jumlah total penghasilan petani sere wangi disana mencapai Rp 4,8 milyar,” rinci Adam.
Menurut Wabup, warga Gayo Lues yang dikatakan miskin tidak bisa dinilai dari rumah tempat tinggal. Sebab, kemiskinan bukan saja dari bidang ekonomi, tetapi bidang pengetahuan dan juga kesehatan.
“Warga kita sudah nyaman dengan lingkunganya, meskipun banyak uang, banyak ternak, warga tetap memilih diperumahan terbuat dari kayu, tetapi anaknya kuliah hingga ke Medan, Banda Aceh dan Jakarta,” pungkas Wabup Adam, SE. (Anuar Syahadat | editor; Khalis)
