Redelong-LintasGayo.co: Peristiwa kekerasan rumah tangga terjadi lagi di Bener Meriah. Korbannya DW, ibu dua orang anak dari Kampung Baleate, Bener Meriah yang mendapat perlakuan pemukulan oleh suami KRN (32) dan Mertua FDL (60) hingga tubuhnya lebam serta mulut mengeluarkan darah. Tidak hanya itu, DW juga diusir dari rumahnya, Rabu kemarin (21/1/2015).
Menurut informasi yang diterima LintasGayo.co dari tim P2PT2A Bener Meriah yang mendampingi korban, setelah ditelusuri, perlakuan kekerasan yang dilakukan KRN sudah berlangsung sejak awal mereka menikah sekitar 6 tahun lalu.
“Korban juga sudah melapor kepada Kepala Kampung Baleatu, namun tidak digubris,” kata tim P2PT2A, siang tadi, kamis.
Peristiwa bermula, Rabu, suami DW meminta kepada tukang ikan langganan mereka untuk menyampaikan pesan kepada DW bahwa dirinya dibolehkan suami berhutang ikan,namun DW menolak karena dia tahu sikap suaminya yang pemarah.
Karena batalmembeli ikan, suaminya marah dan memukul dan mengusir DW. Lalu DW lari ke rumah paman suami untuk minta bantuan. Dan tadi pagi, kamis (22/1/2015) DW kembali ke rumahnya untuk menyusui bayinya yang berusia 21 bulan, namun suami menemuinya dan kembali memukul DW,kali ini badan belakang DW yang kena sikut suami,dilanjutkan ibu mertua ikut menjambaknya.
DW lantas berlari ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan lantaran mengalami sesak nafas,dan pihak puskesmaspun lantas memerikasa lebam di badan hingga menyarankan untuk segera mendapatkan perlindungan ke P2PT2A.
Kasus tersebut kini sedang dalam penanganan Polres Kabupaten Bener Meriah. (tarina)