Koln, Kota di Jerman Tempat Pewangi Badan ‘Cologne’ Berasal

oleh
Aku di depan Kolner Dom, dengan latar belakang Gelandangan (Foto : Dok Pribadi)

(10 Hari Menjelajah Eropa  Bag 11)

Oleh : Qien Mattane Lao*

Pengemis di Koln (Foto : Dok Pribadi)
Pengemis di Koln (Foto : Dok Pribadi)

Dari Belanda kami melanjutkan perjalanan ke Jerman yang dilalui dengan beberapa jam perjalanan. Sebenarnya aku punya Pak Cik yang sekolah di Jerman. Namanya Cik Ikhlas yang kupanggil Cik Elas, dia pegawai negeri di Dinas Pertambangan Aceh Tengah. Tapi waktu aku sampai di negara ini, Cik ku ini sudah pulang ke Gayo, belum lama sebelum aku datang.

Kota di Jerman yang pertama kami kunjungi adalah Koln atau juga dikenal dengan nama Cologne. Menurut Om David yang memandu kami, dari kota inilah pewangi badan Cologne yang di Indonesia juga dikatakan Kolonyet berasal. Sejarahnya dimulai pada tahun 1685 ketika seorang Italia bernama Johann Maria Farina menciptakan wewangian baru dan menamakannya ‘Eau de Cologne’, sesuai dengan nama kota ini dalam bahasa Perancis.

Berbeda dengan Paris, Bruxelles dan Amsterdam yang aku kunjungi sebelumnya. Yang semuanya terlihat rapih dan orang-orangnya terlihat ‘normal’. Di Koln banyak pengemis dan gelandangan berkeliaran di jalan. Juga banyak orang yang berdandan ala Punkers.

Aku di depan Kolner Dom, dengan latar belakang Gelandangan (Foto : Dok Pribadi)
Aku di depan Kolner Dom, dengan latar belakang Gelandangan (Foto : Dok Pribadi)

Objek wisata paling terkenal di kota ini adalah sebuah Gereja dengan arstitektur bergaya Gothic, Katedral Koln. Seperti Candi Borobudur dan Prambanan, Katedral Koln yang di Jerman dikenal dengan nama Kölner Dom ini juga termasuk salah satu situs dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Jadi bahkan kalau ada perang sekalipun, situs ini tidak boleh diserang. Pada perang dunia, ketika seluruh bangunan di kota ini rata dibombardir sekutu. Bangunan inilah satu-satunya yang masih berdiri.

Di dalam Katedral Yang sudah jadi Objek Wisata seperti Borobudur (Foto : Dok pribadi)
Di dalam Katedral Yang sudah jadi Objek Wisata seperti Borobudur (Foto : Dok pribadi)

Gereja ini selain tempat ibadah juga sudah menjadi tempat kunjungan wisata, seperti Candi Borobudur, Prambanan dan juga Mesjid Istiqlal di Jakarta.

Bangunan yang sekarang ini merupakan bangunan tertinggi kedua di Kota Koln, setelah Menara Telekomunikasi di kota ini. Butuh waktu selama 6 abad untuk menyelesaika pembangunannya. Bangunan raksasa yang penuh pahatan relief seperti di candi Borobudur ini,  mulai dibangun pada tahun 1248 dan baru selesai dikerjakan pada tahun 1880.

Seperti khasnya bangunan gotik, katedral ini pun berbentuk tinggi mengerucut dengan puncak yang runcing. Aku tidak pernah melihat bangunan seperti itu di Indonesia.

Sebelum masuk ke Gereja, aku melihat ada seseorang yang berdandan ala Malaikat, seluruh badannya dicat putih. Melihat itu, aku tertarik untuk foto bersama dan dia dengan ramah mengajakku. Tapi selesai berfoto, ternyata aku harus membayar 2 Euro (33 ribu, berdasar kurs waktu itu).

Aku berfoto bersama Malaikat Matre (Foto : dok Pribadi)
Aku berfoto bersama Malaikat Matre (Foto : dok Pribadi)

Belum lama sebelum kami datang, Gereja yang akan kami lihat ini juga didatangi serombongan geng motor Jerman. Seperti di film-film, mereka mengendarai motor besar Harley Davidson. Pake Jacket kulit, badannya besar-besar dan penuh tato. Benar-benar seram, aku agak takut. Apalagi aku sering baca berita kalau geng-geng motor di Indonesia sering membuat keributan.

Tapi di sini, biarpun terlihat seram tapi mereka tidak menggangu dan sopan. Bukannya menggangu, ternyata mereka rame-rame datang ke Katedral itu karena ada anggota geng mereka yang menikah.

Aku bersama Geng Motor Jerman (Foto : Dok Pribadi)
Aku bersama Geng Motor Jerman (Foto : Dok Pribadi)

Saat kami keluar dari kompleks Katedral menuju pusat kota, kami melewati serombongan orang yang sedang melakukan Demo. Aku tidak tahu apa yang mereka tuntut karena tidak mengerti bahasanya. Yang aku tahu satu poster bertuliskan “it’s time for revolution” dan “Erdogan”. Melihat wajah orangnya dan nama Erdogan disebut. Kupikir orang yang berdemo ini adalah orang Turki yang tinggal di Jerman.

Kata ayahku, di Jerman memang banyak keturunan Turki. Bahkan seorang pemain Tim Nasional Jerman yang kemarin memenangkan Piala Dunia juga ada satu yang orang Turki. Namanya Mezut Ozil.

Orang Turki Berdemonstrasi di Koln (Foto : Dok Pribadi)
Orang Turki Berdemonstrasi di Koln (Foto : Dok Pribadi)

*Penulis adalah putri Gayo asal Kute Rayang, Isak, kelahiran Desember 2004

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.