Awal tahun 2015, Pasar Paya Ilang ramai, Peteri Ijo ditutup

oleh
Tidak ada aktivitas pedagang sayur di Jalan Peteri Ijo. (LGco_Kha A Zaghlul)
Aktivitas pasar tradisional di Jalan Peteri IjoTakengon. (Kha A Zaghlul)
Aktivitas pasar tradisional di Jalan Peteri Ijo Takengon. (Kha A Zaghlul)
Bundaran Simpang Lime yang biasanya sudah padat sejak dinihari. (LGco_Kha A  Zaghlul)
Bundaran Simpang Lime yang biasanya sudah padat sejak dinihari. (LGco_Kha A Zaghlul)

Takengon-LintasGayo.co : Salahsatu gebrakan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah di hari pertama tahun 2015 adalah berhasilnya memindahkan lapak-lapak dagang sayur-mayur dan buah-buahan dari seputar Jalan Peteri Ijo dan budaran Simpang Lime Takengon ke lokasi baru di Paya Ilang.

“Tidak ada insiden apapun saat penertiban pasar di Peteri Ijo, dinihari tanggal 1 Januari kemarin,” kata salah seorang petugas dari Dinas Perhubungan Aceh Tengah kepada LintasGayo.co, Jum’at dinihari, 2 Januari 2015 di Simpang Takengon.

Tidak ada aktivitas pedagang sayur di Jalan Peteri Ijo. (LGco_Kha A Zaghlul)
Tidak ada aktivitas pedagang sayur di Jalan Peteri Ijo. (LGco_Kha A Zaghlul)

Dirinya bersama sejumlah petugas gabungan dari Dinas Perhubungan Satuan Polisi Pamong Praja setempat bertugas menjaga persimpangan masuk ke jalan Peteri Ijo yang sebelumnya sebagai pusat pasar tradisional yang mulai berkatifitas sejak pukul 02.00 Wib dinihari hingga menjelang siang.

Sementara amatan LintasGayo.co di Pasar Gule (ikan-red) yang lokasinya di ujung barat jalan tersebut, aktivitas penjual dan pembeli ikan dan daging tetap berlangsung seperti biasa. Sementara dibagian atas bangunan pasar Gule tersebut terdapat sejumlah pedagang sayur yang bersiap membenahi barang dagangannya.

Aktivitas pasar Gule. (LGco_Kha A Zaghlul)
Aktivitas pasar Gule. (LGco_Kha A Zaghlul)

“Ada 13 pedagang disini, penjualan barang kami agak turun sejak dipindahkannya pusat pasar sayur ke Paya Ilang. Biasanya ditempat ini juga kurang laris, kami selalu turun ke jalan Peteri Ijo agar dagangan kami terjual,” kata Nuraini, salah seorang pedagang sayur.

Lain halnya dengan pedagang Daging, Adi, menyatakan dagangannya tidak berpengaruh terhadap pemindahan pasar sayur tersebut. “Penjualan kami tidak berubah, saya kira karena warga Takengon dan sekitar sudah sejak lama tau jika daging dijual disini,” ujar Adi seraya menyatakan jumlah hewan ternak yang mereka sembelih rata-rata 3 ekor kerbau perharinya.

Pasar Sayur di lantai dua pasar Gule. (LGco_Kha A Zaghlul)
Pasar Sayur di lantai dua pasar Gule. (LGco_Kha A Zaghlul)

Senada juga diutarakan Inen Kurnia, seorang pedagang ayam potong. “Penjualan agak turun, mungkin karena pembeli belum terbiasa dengan suasana baru disini,” kata Inen Kurnia.

Pantauan LintasGayo.co di Pasar Paya Ilang, aktivitas perdagangan tampak ramai, berbeda dengan sebelumnya yang sepi karena belum ada ketegasan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk memindahkan para pedagang dari Jalan Peteri Ijo.

Sehari sebelumnya, menyusul tidak diperkenankan lagi berjualan di jalan Peteri Ijo, tampak alat berat dengan beberapa pekerja melakukan perbaikan badan jalan yang terpaut beberapa meter saja dari rumah dinas Bupati Aceh Tengah. (Kha A Zaghlul)

 

Pasar Paya Ilang, Jum'at 2 januari 2014. (LGco_Kha A Zaghlul)
Pasar Paya Ilang, Jum’at 2 januari 2014. (LGco_Kha A Zaghlul)

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.