S3 Ar-Raniry dari Darussalam ke Asia hingga Turki

oleh

Untitled-1Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI) tahun 2014, Sanggar Seni Seulawet (S3) UIN Ar-Raniry Banda Aceh ikut serta dalam seminar Anti Korupsi yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga Sekolah Anti Korupsi Aceh (SAKA) di Aula Lantai II Gedung C Balai Kota Banda Aceh. Sanggar yang telah begitu dikenal oleh masyarakat Aceh ini tampil dengan rapa’ie gelengnya. Sanggar Seni Seulaweut menyapa dan membangkitkan semangat peserta dalam acara tersebut.

Sejak berdirinya di tahun 1996, Sanggar Seni Seulaweuet merupakan salah satu media untuk pelestarian dan pengembangan nilai-nilai seni budaya Aceh dalam bentuk dakwah. Tarian rapai geleng salah satunya.  Ini dijadikan sarana dakwah karena dapat membuat daya tarik penonton yang banyak. Dilihat dari segi pakaian yang digunakan pun sopan dan bercirikan adat Aceh.

Sanggar Seni Seulaweut kerap mengikuti event seperti ini. Tidak hanya lokal, nasional bahkan internasional pun sudah dijejakinya. Event internasional yang pernah diikuti­­ seperti ke Hawai pada tahun 2008, Shanghai Expo China pada tahun 2010, Malaysia pada tahun 2010, Festival International Folklor Dance pada tahun 2010 di Turkey yang mewakili Indonesia dan mendapat juara 3, International Music Sufi Eskishehir Turkey pada tahun 2011, Festival Seni Melayu asia Tenggara di Padang Panjang pada tahun 2012 dan Toraja International Festival pada tahun 2013.

Tidak hanya Rapai Geleng, tarian-tarian lain yang ada di sanggar ini antara lain seudati, Saman, Rampak, Likok Pulo, Ratoh Jaroe, Meuseukat, Ranup Lampuan, Laweut, dan sebagainya. Selain tarian, mereka juga mempunyai grup vokal bernuansa islami atau lebih akrab dikenal dengan grup Nasyid.

Tujuan sanggar ini tidak lain hanya untuk mengembangkan dan membudidayakan tarian Aceh. Syair yang dibawakan juga berisikan nasehat, khususnya tentang syiar Islam. Sanggar ini dulunya merupakan sebuah kegiatan seni tari yaitu Rapi Geleng yang beredar dari mulut ke mulut. Dulunya yang melatih seni tari ini adalah Syech Agam. Untuk pertama kalinya tampil yaitu pada tahun 1997 di perkemahan Krueng Cut.

Hal ini menjadi langkah kemajuan untuk sanggar ini dalam pelestarian seni budaya Aceh dan menanamkan nilai moral kepada masyarakat Aceh.

Ditulis Oleh :

Nama Kel / Nim           : Nur Aliban/411106271 dan Fithriaturrahmi/411106254

Perihal Matkul             : Tugas Kelompok Pers Release                         

Fak/Jur                           : Dakwah dan Komunikasi/KPI-Jurnalistik

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.