Takengon-LintasGayo.co : Semboyan perjuangan Pembela Tanah Air (PETA) Aceh kedepannya tidak lagi Hidup atau Mati, namun berubah jadi Sejahtera atau Mati. Demikian diungkapkan tokoh Peta Aceh, Tagore Abu Bakar dihadapan pengurus Peta dari seluruh Aceh di Takengon, Sabtu 20 Desember 2014.
Pernyataan ini dicetuskan Tagore saat menyampaikan pidato sambutan dalam prosesi pelantikan Pengurus Peta Aceh Tengah yang berlangsung di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon.
“PETA telah dianaktirikan, kenapa bisa dianaktirikan, karenanya kedepan semboyan perjuangan kita berubah, dari hidup atau mati menjadi sejahtera atau mati,” kata Tagore berapi-api disambut tepuk tangan pengurus Peta.
Dikatakan Tagore, dulu saat konflik Aceh berkecamuk perjuangan Peta untuk membela merah putih, namun kini perjuangan untuk membangun daerah.
Selain itu Tagore juga menyampaikan angin segar di tahun 2015, ada perhatian Pemerintah Pusat untuk masyarakat Gayo khususnya Acen Tengah dan Bener Meriah termasuk untuk anggota Peta.
“Tahun 2015 Pemerintah pusat membantu petani tebu di Gayo seluas 2400 hektar lahan tebu dan 1000 hektar dikhususkan untuk Peta,” kata Tagore.
Sementara itu, pelantikan pengurus Peta Aceh Tengah dengan ketua Khairul Asmara berjalan lancar, turut dihadiri sejumlah pejabat dan anggota DPRK Aceh Tengah. (Jubel, Kh)