KNPI Aceh Gelar Pelatihan Manajeman Organisasi bagi Pemuda Gampong Tiga Kabupaten

oleh

Langsa-LintasGayo.co : Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh mengadakan pelatihan Manajemen Organisasi Pemuda Gampong yang diikuti oleh perwakilan puluhan pemuda-pemudi dari tiga kabupaten/kota, yaitu Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang, di salah satu hotel Kota Langsa, Minggu 14 Desember 2014.

“Dari Kota Langsa 25 orang, Aceh Timur 25 orang, dan dari Aceh Tamiang 20 orang peserta,” kata Saifullah Arka, ketua panitia kegiatan, yang juga Wakil Ketua Bidang Pemuda Gampong KNPI Aceh.

Pelatihan yang dibuka langsung oleh Wakil Walikota Langsa Marzuki Hamid itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas keorganisasian pemuda-pemudi dalam usaha menghidupkan organisasi di tingkat gampong.

“Sekarang ada banyak program-program pemerintah untuk desa, baik program dari Pemerintah Aceh dan program dari pusat. Sebagai aset di masing-masing gampong, tentunya harus ada keterlibatan pemuda untuk kelancaran program-program tersebut,” kata Saifullah.

Untuk itu kata Saifullah, sebelum terlibat langsung dalam pembangunan gampong, pemuda-pemudi terlebih dahulu harus memiliki kapasitas, terutama kapasitas manajemen organisasi, agar keterlibatan mereka menjadi benar-benar efektif,

Pada pelatihan ini para peserta dibekali materi antara lain, mengenai kebijakan pemerintah daerah terkait peran pemuda dalam pembangunan yang disampaikan oleh Wakil Walikota Langsa Marzuki Hamid, kemudian materi tentang manajemen organisasi pemuda gampong, perencanaan program dan identifikasi isu.

Sementara Wakil Walikota Langsa Marzuki Hamid dalam materinya menyampaikan pentingnya keterlibatan pemuda dalam setiap program pembangunan gampong, agar program-program pemerintah daerah dapat terlaksana dengan baik. “Peran Pemuda harus lebih diefektifkan lagi,” kata Marzuki.

Lebih jauh ia mengingatkan agar keterlibatan pemuda tidak hanya dalam keorganisasian gampong, tapi juga harus mampu menjadi penggerak untuk menghidupkan kegiatan-kegiatan gampong dalam berbagai sektor, terutama sektor keagamaan.

“Pengajian dan shalat berjamaah, itu harus dihidupkan. Sekarang ini pemuda-pemuda banyak di gampong, tapi kita lihat masjid-masjid banyak yang kosong saat shalat berjamaah,” terangnya.

Terkait pertanyaan dari salah seorang peserta mengenai peran Pemerintah Kota Langsa untuk menghidupkan organisasi pemuda gampong, Marzuki mengakui, memang untuk  menghidupkan organisasi pemuda di tingkat gampong memang memiliki tantangan yang berat, karena berhubungan dengan anggaran dan fasilitas yang harus ada di masing-masing gampong.

Pemerintah Kota Langsa kata Marzuki akan mengupayakan perhatian kepada KNPI sebagai wadah kepemudaan agar dapat menghidupkan organisas-organisasi kepemudaan di tingkat gampong.

(Ril | DM)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.