Jakarta-LintasGayo.co: Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah atas nama masyarakat Aceh meminta beberapa hal penting terkait bencana di lintas tengah kepada Presiden Republik Indonesia. Gubernur juga menyampaikan tentang relokasi ruas jalan gunung Paro dan Gunung Kulu sepanjang 18 Km melalui trase lain, pembangunan Torowongan di Gunung Geurutee sepanjang 1,3 Km, dan ruas jalan Aceh Tenggara-Gayo Lues dan ruas jalan Gayo Lues-Aceh Tengah.
“Bapak Presiden langsung memerintahkan Menteri PU untuk menurunkan Tim guna melakukan perencanaan yang komprehensif agar permasalahan banjir, waduk, irigasi dan kelancaran transportasi darat di Aceh cepat teratasi,” kata kepala Biro Humas daerah Aceh Mahyuzar selepas pertemuan Presiden dengan seluruh Gubernur di Indonesia di ruang Garuda, Gedung Induk Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (23/11/2014) kemarin.
Gubernur Zaini Abdullah atas nama rakyat Aceh juga mengusulkan kepada Presiden soal penanggulangan banjir secara komprehensif di wilayah Aceh Singkil dan Kota Subulussakam, termasuk normalisasi sungai Lawe Alas, krueng Tripa, krueng Baroe dan Krueng Seumanyam.
“Untuk meningkat produksi padi di Aceh, pak Gubernur mengusulkan pembangunan waduk dan irigasi diantaranya Rukoh/Tiro, Jambo Aye/Langkahan, Susoh, Lawa Alas dan Pantee Lhoung,” ujar Mahyuzar.
Zaini Abdullah juga mohon persetujuan pembangunan 5 unit Rumah Sakit Regional di Kawasan Utara-Timur Aceh, Kawasan Tengah Aceh dan Kawasan Barat Selatan Aceh. Juga mengenai percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) antara lain: Tampur, Jambo Ayee, Krueng Tripa, Krueng Seumanyam, kemudian Pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi; di kawasan Seulawah, Burni Telong dan Peut Sagoe.
“Untuk usulan ini akan dimasukkan dalam grand design nasional. Terhadap undangan menghadiri peringatan 10 tahun Tsunami Aceh, Presiden Jokowi mengatakan akan mempertimbangkannya,” demikian Mahyuzar. (tarina/humas)
