Blangkejeren-LintasGayo.co : Daerah perbatasan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues dengan Kabupaten Aceh Tenggara Minggu malam (19/10) sekitar pukul 20:30 Wib diterjang banjir bandang, selain merusak perumahan dan tempat ibadah, jalan penghubung tersebut juga sempat putus total.
Andi salah satu warga yang Blangkejeren Senin (20/10) kepada wartawan mengatakan keadaan perbatasan Marbunar sangat memprihatinkan, batang pohon dan batu-batu besar ikut turun ke badan jalan bersama air deras dari arah hutan yang di duga telah ditebangi.
“Banjir bandang itu juga menghanyutkan satu masjid di Pos Perbatasan, Kantor Polisi Penjagaan Perbatasan Rumah Bundar, satu unit kendaraan dinas roda dua milik Polhut jenis Yamaha RX King, dan dua unit rumah warga setempat,” katanya.
Kedua rumah warga yang ikut hanyut diseret banjir bandang tersebut masing-masing ditempati oleh Kasim (43) yang berprofesi sebagai petani, sedangkan yang satunya lagi milik Amat (27), kedua rumah warga tersebut nyaris tak bisa ditempati karena ikut diseret banjir bandang.
“Ada juga beberapa bangunan yang mengalami rusak berat, seperti bangunan rumah makan Marbunar dan Kantor Disprindakop unit setempat, saat ini jalur dari Blangkejeren menuju Aceh Tenggara tembus Medan masih putus total,” jelasnya.
Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim bersama rombongan Muspida tadi malam langsung turun ke lokasi banjir bandang melihat situasi dan kondisi warga yang berada di lokasi tersebut, tetapi hingga saat ini belum ada dikabarkan adanya korban akibat bencana tersebut.
Begitu juga dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gayo Lues, tadi pagi langsung berangkat ke lokasi dengan membawa nasi bungkus, tenda, dan makanan ringan, sedangkan dari TNI Kodim 0113/GL juga turut membawa anggotanya ke lokasi serta membawa perbekalan makanan seperti mie instan.
Hingga saat ini, alat berat masih bekerja dilokasi banjir bandang untuk membersihkan batu-batu dan batang pohon yang ada di tengah jalan, bahkan hingga Senin siang, satu alat berat kembali dikerahkan ke lokasi banjir bandang. (Anuar Syahadat)