Hari ini kontrak ekspor kopi Gayo capai 9000 ton

oleh
Armiyadi dengan seorsng buyer di Tenebuk Silihnara Aceh Tengah. (ist)
Armiyadi dengan seorsng buyer di Tenebuk Silihnara Aceh Tengah. (ist)

Takengon-LintasGayo.co : Informasi terkini dunia perkopian di dataran tinggi Gayo adalah hampir semua eksportir sudah melakukan kontrak dengan buyer atau importir termasuk Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan yang beralamat di Pegasing Aceh Tengah.

“Informasi yang berhasil kita himpun sampai hari ini jumlah kontrak kopi yang terjual sebanyak 9000 ton untuk panen kopi tahun 2014-2015. Pertanyaannya apakah jumlah kopi saat ini cukup untuk memenuhi kontrak yang akan terus bertambah,” kata Armiyadi, Sekretaris KBQ. Baburrayan, Armiyadi, Kamis 16 Oktober 2014.

Kondisi ini, menurutnya, bisa berakibat tidak baik bagi eksportir karena apabila tidak bisa memenuhi kontrak dan jika harga kontrak lebih mahal dari harga lapangan maka akan berakibat pebisnis kewalahan.

“Bisa-bisa bertambah banyak daftar rumah atau aset pengusaha yang dilelang pihak bank sepert saat ini,” ungkap Armiyadi bernada khawatir.

Namun sisi lainnya, timpalnya lagi, merupakan harapan positif bagi petani Gayo karena diprediksi harga minimal tetap di Rp.70 ribu perkilogram. Sementara green bean atau gabah diatas Rp.32 ribu perbambu.

“Jumlah kopi yang sudah di kontrak sebanyak 9000 ton tersebut adalah jumlah total kontrak dari semua eksportir kopi. Kontrak tersebut terus bertambah seiring berjalannya waktu sampai bulan april atau mei 2015,” kata Armiyadi.

Dia mengaku dalam 3 hari ini bersama tamu pembeli dari luar negeri melihat hasil kopi dan menaksir kuantitas kopi yang bisa dibeli buyer. (Khalis)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.