Chandra Wiradja : Program industri kecil, menengah dan kreatif di Aceh Tengah minim

oleh
Chandra Wijadja Mantan PNS di Departemen Perindustrian RI. (LGco : Wein Mutuah)
Chandra Wijadja Mantan PNS di Departemen Perindustrian RI. (LGco : Wein Mutuah)

Takengon-LintasGayo.co : Industri kecil, menengah dan kreatif khususnya di Takengon-Aceh Tengah sangat minim atau hampir tidak terlihat, demikian disampaikan mantan Pegawai Departemen Perindustrian Republik Indonesia, Chandra Wiradja, Selasa (14/10/2014) di Takengon.

Menurutnya kondisi tersebut dikarenakan minimnya program pengembangan yang menyentuh langsung kepada perekonomian masyarakat khususnya di bidang industri kreatif.

“Pemerintah melalui Dinas terkait hanya membuat program-program yang terkesan dadakan mulai dari perekrutan CPNS yang tidak mengutamakan Sumber Daya Manusia hanya mengutamakan kedekatan semata, hal itu berdampak buruk pada pembuatan-pembuatan program bidang perindustrian yang tidak menyentuh langsung kepada masyarakat,” ungkap Chandra yang meminta pensiun dini dari PNS pada 2008 silam ini.

Dia menilai industri kecil, menengah dan kreatif yang muncul di Kabupaten Aceh Tengah saat ini berkembang bukan dari program-program yang dibuat Pemerintah melainkan berasal dari keinginan dari masyarakatnya sendiri.

“Setelah 3 tahun pindah dari Departemen Perindustrian RI ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Aceh Tengah, saya menilai malah industri kecil itu muncul dari keinginan masyarakatnya sendiri, namun sayangnya setelah industri itu muncul program-program yang dibuat Pemerintah lagi-lagi tidak menyentuh,” jelas Chandra yang juga merupakan salah satu ahli waris Ceruk Mendale yang ditemukan kerangka manusia prasejarah berusia 7400 tahun lalu ini.

Dilanjutkan, melihat potensi ketersedian bahan baku di Aceh Tengah untuk mengembangkan industri kecil, menengah dan kreatif sangat terbuka lebar, namun jika tidak disertai dengan pembinaan yang berkelanjutan sumber bahan baku itu tidak mungkin bisa diolah.

“Lagi-lagi saya tekankan, jangan hanya buat program yang asal-asalan lah, mereka (Dinas terkait) harus mampu menciptakan program-program baru yang langsung menyentuh pada pengembangan perekonomian masyarakat,” demikian Chanda Wijadja yang kesehariannya saat ini membuka usaha keramba jaring apung.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.