Istimewanya kopi Gayo punya citarasa kopi seluruh dunia

oleh
Mahdi Usaty dan buyer kopi Gayo dari Atlas USA, Craig di laboratorium Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi) Ketiara Umang Takengon. (LGco_Khalis)
Mahdi Usaty dan buyer kopi Gayo dari Atlas USA, Craig di laboratorium Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi) Ketiara Umang Takengon. (LGco_Khalis)

Takengon-LintasGayo.co : Seluruh citarasa kopi arabika dunia ada di Gayo, demikian ditegaskan kembali oleh Q-Grader (ahli uji rasa) Mahdi Usaty kopi di Umang Takengon saat mendampingi tim buyer dari Atlas USA mengunjungi Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi) Ketiara, Selasa 7 Oktober 2014.

“Kopi Arabika Gayo itu kaya rasa, citarasa kopi Arabika seluruh dunia ada di Gayo,” kata Mahdi didampingi rekannya Armiyadi.

Penyebabnya, kata Mahdi, karena kopi yang tumbuh di Gayo punya hamparan yang beda-beda. Setiap hamparan mempunyai citarasa kopi yang berbeda pula. Kondisi ini satu sisi melemahkan kopi Gayo karena dinilai tidak konsisten terhadap rasa. Namun juga sebagai kelebihan tersendiri.

“Jika mau citarasa kopi seluruh dunia tidak perlu keliling kemana-mana, datang saja ke Gayo,” kata Mahdi. Selain penyebab beda hamparan, ditimpali Armiyadi, kopi di Gayo itu dalam satu kebun kopi beragam varietas yang dibudiyakan, dari Tim-tim hingga Ateng (Catimor).

Mau rasa Costa Rica ada, mau Guatemala, mau Panama ada, rasa kopi Brazil juga ada. “Pernah buyer dari Korea kaget setelah uji taste kopi Gayo, mereka bilang rasa kopi yang berasal dari pinggirian danau Lut Tawar bercitarasa kopi Brazil,” ujar Armiyadi menimpali pernyataan Mahdi.

Karena beragamnya citarasa kopi Gayo, kata Armiyadi, kita tidak berani bilang kopi Gayo itu single varietas tapi kompleksitas rasa.

Untuk menarik minat pembeli, disarankan Mahdi lagi, petani kopi mesti tau persis karakter rasa kopi yang dibudidayakannya, juga pelaku bisnis kopi, agar dapat menyesuaikan keinginan dari buyer yang menginginkan kopi dengan citarasa yang diinginkan.

Mahdi juga menyatakan, di Gayo juga ada berbagai citarasa yang tercipta tanpa proses perlakuan seperti rasa kopi white, kopi jahe, caramel dan rasa rempah-rempah lainnya serta lain sebagainya.

“Pemetaan citarasa kopi sudah pernah dilakukan, tapi belum di publish, tunggu saja,” tandas Mahdi Usaty.

Pernyataan Mahdi dan Armiyadi ini sebelumnya juga dinyatakan seorang Q grader Adi Wicaksono Taroepratjeka yang dinyatakan di media tempo.co beberapa waktu lalu. Jika benar kopi Gayo kini memiliki cita rasa beragam dan semakin baik dalam 2-3 tahun terakhir, lalu apa yang menyebabkan itu terjadi?

Faktor tanah dan lingkungan sekitar memang amat menentukan, tapi itu saja tak cukup. Munculnya multirasa kopi spesial Nusantara ini ternyata dipicu oleh pengolahan kopi pasca-panen yang berbeda. Demikian kata Adi Wicaksono Taroepratjeka. (Khalis)

Sampel kopi bean dari Umang Gayo dengan sampel kopi dari negara lain. (LGco_Khalis)
Sampel kopi bean dari Umang Gayo dengan sampel kopi dari negara lain. (LGco_Khalis)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.