Jakarta-LintasGayo.co : Pagelaran “Sastra Menolak Terorisme” akan berlangsung di Gedung Arsip Nasional, Jalan Gajah Mada 111, Jakarta Barat, Senin (29/9) malam, menampilkan antara lain pembacaan puisi presiden penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, wayang kulit Betawi, dengan lakon Gatotkaca Jadi Raja dengan dalang Sukarlana, musikalisasi puisi Omah Suwung, monolog dan peluncuran buku antologi puisi menolak terorisme “Pengantin Langit”. Acara diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kerja sama Lembaga Daulat Bangsa dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI).
Menurut Ketua Lembaga Daulat Bangsa, Soffa Ihsan, terorisme hingga kini terus menjadi ancaman bagi masyarakat, negara dan bangsa. Paras gerakan terorisme bertumbuh dan bermetamorfosa dari mulai jaringan besar hingga dalam wujudnya yang bersifat individual. Berbagai cara dilakukan dalam aksi terorisme seperti bom bunuh diri, penembakan, penculikan, dan bentuk kekerasan lainnya.
“Melalu sastra melesak jiwa-jiwa kepedulian yang bermataair dari kegalauan, keperihan dan kepedihan. Ia menjadi pengembaraan kata-kata yang melampaui realitas baku, kaku, dan segala rupa verbalitas,” ujarnya.
Dikatakan Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Agus SB., pencegahan terorisme merupakan tugas bersama atau bersifat semesta, tugas semua insan yang mencintai kehidupan. “Mungkin sekarang belum banyak pihak yang turut berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan terorisme. Namun kelak penghargaan yang tinggi pada kehidupan bangsa dan universal akan memotivasi setiap orang mengambil bagian,” tegasnya.
(PR | DM)
