Mantap! 50 persen anggota DPRK Bireuen teken Petisi Gempa

oleh
Koordinator lapangan aksi Gempa Bireuen sedang menyampaikan orasi. (Foto : Tarmizi A Gani)
Koordinator lapangan aksi Gempa Bireuen sedang menyampaikan orasi. (Foto : Tarmizi A Gani)

Bireuen-LintasGayo.co : Sejumlah ormas yang menamakan diri Gerakan  Mahasiswa dan Pemuda (GEMPA) Bireuen, mereka terdiri dari GaSAK, BiMA, RATA, SKePA, GISA, GNPK Aceh, FKMB, KP3A, HMI, PEMA UNIMUS, DEMA IAI,  LPM SA, BEM STIE, BEM FISIP UNIMUS, BEM Ekonomi UNIMUS dan BEM AKBID Munawarah mendatangi gedung DPRK Bireuen menyampaikan beberapa tuntutan kepada para wakil rakyat yang dilantik di tempat tersebut, Senin 1 September 2014.

Koordinator lapangan aksi itu, Mukhlis Munir yang di temui usai aksi menyampaikan sekitar lima ratusan pendemo hadir di pelantikan DPRK Bireuen periode 2014-2019  menuntut agar sejumlah anggota dewan yang baru di lantik bisa menunjukkan kinerja yang lebih baik, apa lagi komposisi kursi DPRK saat ini sangat proporsional, dan ini di dasari fonomena kegagalan yang telah ditoreh anggota DPRK 2009-2014.

Dalam pernyataan mereka yang ikut di bagi-bagikan tersebut ikut memuat, selain pengalokasikan anggaran yang tidak bermanfaat, pemborosan uang daerah sehingga membuat pembangunan Bireuen stagnan, tidak ada perubahan yang signifikan, setiap tahunnya ratusan hektar sawah  warga kering, mereka masih mengharap air hujan, pemerintah mengabaikan penderitaan petani tanpa memikirkan solusi, pemerintah sibuk dengan acara ceremony padahal rakyat intelektualnya saja susah mencari kerja, apa lagi yang tanpa pendidikan otomatis menjadi pengangguran abadi dan bahkan mengemis karena terpaksa.

Adapun pernyataan sikap Mahasiswa dan Pemuda Bireuen (Gempa-Bireuen)  antara lain mendesak anggota DPRK Bireuen periode 2014-2019 untuk menghapus anggaran Aspirasi Dewan dan mengalokasikan seluruh dana aspirasi untuk menaikkan jumlah anggaran Alokasi Dana Gampong (ADG).

Salwa Hanum S,Pd dari PA ikut menandatangani petisi yang disodorkan mahasiswa. (Foto : Tarmizi A. Gani)
Salwa Hanum S,Pd dari PA ikut menandatangani petisi yang disodorkan mahasiswa. (Foto : Tarmizi A. Gani)

Selanjutnya mendesak anggota DPRK Bireuen periode 2014-2019 untuk melakukan efesiensi terhadap belanja aparatur yang selama ini banyak terkuras untuk honorarium pegawai dan studi banding yang tidak bermanfaat untuk daerah, meminta anggota DPRK Bireuen periode 2014-2019 untuk lebih jujur, aspiratif dan amanah sesuai dengan nilai-nilai syariat Islam, anggota DPRK harus menjadi teladan bagi upaya penegakan syariat Islam secara kaffah di kabupaten Bireuen.

Berikutnya meminta anggota DPRK Bireuen periode 2014-2019 untuk rajin turun kelapangan guna mendengar aspirasi masyarakat  serta mengawasi pembangunan yang dijalankan oleh pemda kabupaten Bireuen.

Poin terakhir Gempa Bireuen meminta anggota DPRK Bireuen periode 2014-2019 untuk lebih transparan dan taat aturan, khususnya menyangkut kewajiban terhadap pelaporan harta kekayaan (LHKPN) sesuai dengan UU No.28/1999 & UU No.30/2002, selambat – lambatnya 2 bulan setelah pelantikan.

Untuk memuluskan tuntutan di atas pendemo meminta anggota DPRK Bireuen untuk membubuhi tanda tangan di atas petisi yang diajukan, dan sebanyak 20 anggota dewan  dari sejumlah 40 anggota DPRK Bireuen sepakat mendatanganinya, diantaranya Salwa Hanum S. Pd (PA) yang merupakan satu-satunya anggota dewan perempuan yang terpilih di Bireuen, Faisal Hasballah AMD (Gerindra), Mukhlis Rama (PAN), Muzakkir M.Nur S.Sos (PNA), H. Muhammad Amin (Keuchik Min) Golkar, dan beberapa lainnya turut membubuhi tandatangan terhadap petisi yang di sodorkan mahasiswa. (Tarmizi A. Gani | Kh)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.