Blangkejeren-LintasGato.co : Kabid Perbendaharaan Dinas Penggelola Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Gayo Lues diisukan sering meminta uang kepada orang-orang yang mengurus pencairan uang, baik itu bendahara maupun rekanan atau pihak kontraktor yang hendak menarik uang Proyek Daerah.
Namun isu itu dibantah oleh Kabid Perbendaharaan DPKD Gayo Lues Jemalim SE. “Kalau saya meminta dan mematok harus dibayar sekian, itu tidak pernah, tetapi kalau di kasih orang memang ada saya terima, namanya juga orang memberi, kalau orang baik sama kita, kan kita juga pasti baik sama orang, tapi kalau orang jahat sama kita, ya kita juga pasti lebih jahat,” kata Jemalim kepada LintasGayo.co, Kamis 28 Agustus 2014.
Jemalim mengaku, isu yang digembar-gemborkan orang itu tak lain hanya menginginkan jabatannya sebagai Kabid Perbendaharaan di Dinas Penggelola Keuangan daerah Gayo Lues, sebab dirinya mengaku hingga saat ini sebagai Kabid termuda yang menduduki kursi atau jabatan panas di lingkup DPKD.
“Saya Tahun 2006 masuk menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS), karena memenuhi syarat, ya diberikan jabatan untuk duduk disini, kursi saya ini yang panas, banyak orang yang menginginkanya, hanya sebagian yang bagus orang,” kata Jemalim yang juga masih ada ikatan tali persaudaraan dengan Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim.
Semakin tinggi jabatan tambah Jemalim, maka semakin tinggi pula resiko yang harus dihadapi, ketika ada kesalahan sedikit saja dalam pengurusan surat-surat, maka harus berurusan dengan pihak penegak hukum, BPK, serta pihak terkait lainnya.
“Semenjak saya menjabat disini, saya sudah tiga kali dipanggil oleh anggota Kejaksaan, makanya kami ini serba salah, terlalu banyak dilimpahkan pencairan uang dalam sehari akan menjadi pertanyaan orang lain, dan sebagian orang mengira asal sudah naik berkas ke kami langsung bisa dilimpahkan,” kilah Jemalim mengakhiri keterangannya. (Anuar Syahadat)
