Industri kecap di Aceh butuh dukungan pemerintah

oleh
Foto : ist
Foto : ist

Bireuen-LintasGayo.co : Kecap Singa Aceh ternyata salah satu merek kecap yang dihasilkan home industry di Gampong Mns. Dayah, di Bireuen, Aceh, demikian hasil penelusuran Pemuda Tani HKTI Aceh Tarmizi A. Gani, Jum’at 22 Agustus 2014.

Direktur yang juga salah satu pengusaha kecap di Indonesia Ruslan Kasem menuturkan, usaha ini di mulai sejak tahun 1999 dengan bermodalkan semangat dan tentu dengan modal seadanya. Sekarang kecap Singa Aceh sudah dipasarkan hampir seluruh pelosok tanah Rencong.

Ruslan yang pernah bekerja di Pabrik Kertas Kraft Aceh (KKA) sejak 1988-2007  di mana Jokowi (Presiden Indonesia Terpilih 2014-2019) pernah bekerja, mengatakan kepada Pemuda Tani HKTI Aceh Tarmizi A. Gani hingga kini home industry yang digelutinya sudah memproduksi kecap asin, kecap manis dan asam cuka dengan berbagai merek, seperti kecap cap Siwah, kecap singa Aceh, Sinar Bango, Panah Mas, dan asam cuka cap Bunga.

Produksi kecap juga telah membuka peluang pekerjaan buat para pemuda dan pemudi di Bireuen yang kini mencapai 25 orang (membantu memperkecil angka pengangguran),  dan dalam kegiatan yang sama kata Ruslan usaha kecap telah memanfaatkan hasil pertanian lokal seperti kedelai, garam dan gula, tidak hanya itu ampas atau limbah kecap tersebut ikut bisa digunakan untuk pakan ternak.kecap-aceh2

Menyangkut pengembangan dan keterbukaan pasar yang semakin lebar, Pemuda Tani HKTI Aceh sepakat bahwa home industry kecap dan industry lainnya di Aceh yang sudah berjalan perlu di dukung pemerintah, terutama sekali untuk pengembangan alat produksi seperti mesin dan lainnya sehingga mereka bisa memproduksi kecap lebih banyak dari hari ini yang menurut Ruslan hanya distribusinya 200 (dua ratus) lusin perhari, dan dipasarkan hingga sampai ke Sabang.

“Beberapa hari yang lalu, kecap singa Aceh juga mulai diperkenalkan di Medan, Sumatra Utara,  tentunya pemerintah di minta mendukung kemajuan industry anak bangsa,” tutur Ruslan Kasem pada Ketua Pemuda Tani HKTI Aceh Tarmizi A. Gani di lokasi produksi yang berdekatan dengan kediamannya.

Mendengar keluh kesah pengusaha home industry pemuda tani HKTI Aceh mengajak pemerintah melalui dinas terkait seperti Disperindagkop untuk mengupdate informasi seluruh industry di Aceh, sekaligus membina dan mebantu termasuk mempromosi hasil produc industry di Aceh tersebut. (SP)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.