Do’a

oleh

Catatan Jamhuri Ungel

Dua hal yang paling dahsyat untuk dapat merubah takdir manusia, pertama ilmu yang kedua do’a. Untuk ilmu tidak semua orang mempunyai kesempatan yang sama mendapatkannya, sebagian orang mempunyai kesempatan untuk mencari dan mendapatkan ilmu yang banyak sedang sebagian lagi tidak mempunyak kesempatan, baik karena terkendala pada diri, ekonomi, masa, lingkungan atau juga tempat tinggal. Sehingga kita melihat sebagian orang sedikit-sedikit mengatakan ini sudah takdir atau juga mereka tida berani berbuat dan berpikir lebih karena takut melampaui batas takdir. Namun sebagian orang berani berbuat karena menganggap bahasan takdir itu jauh di atas usaha dan kemampuan manusia, sehingga ia selalu berusaha dan berpikir dan setelah gagal baru mengatakan bahwa ia sudah dalam batasan takdir.

Berbeda dengan do’a, dimana do’a tidak mengenal batas tempat, masa, pendo’a dan hal yang dido’kan batasan hanya diberikan bahwa berdo’a hanya kepada Tuhan Allah bukan kepada tuhan yang lain.

Kita punya hak untuk mendo’akan diri kita baik untuk yang zhahir maupun bathin, dari kehidupan dunia sampai kehidupan akhirat kelak dan tentang yang tidak ada bisa menjadi ada dan dari yang ada bisa menjadi tidak ada.

Allah memerintahkan kita untuk mendo’akan orang lain di luar diri kita, apakah orang tua sampai kepada strata kekerabatan yang paling tinggi sekalipun atau kepada anak cucu kendati mereka belum ada dan juga boleh untuk orang-orang yang sama sekali kita tidak kenal. Allah juga menganjurkan kita untuk mendo’akan alam lingkungan kita dengan tanpa batas. Jadi tidak ada batasan objek yang boleh kita do’akan.

Karena kita berkeyakinan bahwa Allah yang menciptakan semua yang ada dan Dia mampu memberikan apa yang kita butuhkan maka Allah melarang berdo’a (meminta) kepada selain-Nya.

Allah pasti tau kadar kemampuan hamba-Nya yang berdo’a dan Allah juga pasti tau apa yang menjadi kebutuhan hamba-Nya, karena itu janganlah pernah berhenti untuk berdo’a dan jangan pernah menganggap do’a orang lain lebih diterima dari do’a kita sendiri. Karena Allah Maha Tau terhadap dirimu dari pada kamu sendiri.

Karena ke Maha Tahuan Allahlah kita diciptakan berbeda dalam segala sisi, karena itu berdo’alah kepada Allah dan datangi Allah dengan keberbedaan karena keberbedaan itu hanyalah menurut kita sedangkan di sisi Allah semua keberbedaan itu punya nilai yang sama.

Karena itu marilah kita selalu berdo’a sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan dimanapun kita berada dan tidak ada tempat yang dilarang Allah untuk kita berdo’a, kecuali do’a yang telah ditentukan waktu dan tempatnya.[]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.