Lebih 100 KK warga Trans Jalong angkat kaki

oleh

Laporan : Idrus Saputra

Lokasi Transmirasi Jalong Bener Meriah
Lokasi Transmirasi Jalong Bener Meriah

TIGA bulan terakhir ini warga di Transmigrasi Jalong Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah satu persatu mulai meninggalkan rumah. Sudah lebih 100 Kepala Keluarga (KK) mengungsi dan sebagian pulang pergi untuk sekedar melihat-lihat ladang-ladang mereka di Transmigrasi Jalong (Trans Jalong). Ada persoalan jaminan keamanan dan hidup mereka disana.

”Warga di sini masih takut kembali ke pemukiman Trans Jalong Bawah, karena masih takut akan Gajah kembali mengamuk. Persoalan lain juga karena Jadup warga di sini juga sudah habis masa berlakunya sejak bulan Maret 2014 kemarin,“ sebut Adriansyah (40) Petugas Keamanan Trans Jalong yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dinas terkait.

Banyak fasilitas yang hancur dan rusak diobrak-abrik gajah liar yang ketika itu pernah mendatangi lokasi Trans Jalong Bawah hingga ke Trans Jalong Atas beberapa bulan lalu. Namun yang paling parah kerusakan akibat ekses Gajah adalah Pemukiman Trans Jalong Bawah yang berjarak empat (4 km) dari Trans Jalong Atas. Disana banyak rumah yang hancur, ladang-ladang rusak dan satu lumbung padi (Kilang Padi) juga ikut dirusak oleh Gajah yang sempat bertamu di Lokasi Trans Jalong dalam beberapa hari.

Diceritakannya, dia juga harus pindah sejak gajah mengamuk di pemukiman mereka di Trans Jalong Bawah pada bulan Mei 2014 lalu. Saat ini dia pindah di lokasi Trans Jalong Atas bersama istri dan empat anak. Selain rumah dia juga diberikan ladang pengganti.

Berdasarkan amatan, Trans Jalong Atas juga hampir setengah penghuni telah pergi meninggalkan pemukiman. Hanya lebih setengahnya yang bertahan.

“Ada sekira 30 KK warga tidak menempati rumahnya, pindah. Beberapa diantaranya karena alasan takut ekses gajah mengamuk kembali terjadi. Selain itu masalah Jatah Hidup (Jadup) yang tidak ada lagi di bagikan karena sudah habi berlakuknya,” pungkas Adriansah yang sebelum menempati Lokasi Transmigrasi Jalong, tinggal di Kampung Blang Rakal.

Trans-Jalong1Sengaja Dikosongkan
Di Trans Jalong Atas, berdasarkan penelusuran, persoalan kekosongan beberapa rumah yang terlihat tidak ditempati lebih karena persoalan “tertib administrasi”. Penghubung antara Kementerian di pusat dengan daerah yang ditempatkan di lokasi Transmigrasi.

Ir Rasid (34) ketika ditemui, memberikan beberapa informasi terkait persoalan yang terjadi di Jalong.

Pemukiman Trans Jalong Bawah, dijelaskannya memang sengaja dikosongkan karena ekses Gajah yang mengamuk beberapa bulan lalu demi keamanan. Hal ini telah diketahui oleh Dinas Trasnmigrasi di daerah dan Kementrian Transmigrasi Pusat. Untuk Trasmigrasi Jalong Atas, lebih kepada persoalan kemauan warga transmigrasi serta persoalan kurang tertib administrasi.

Kondisinya masih ada warga yang belum melengkapi administrasi sebagai warga baru, warga pengganti dari yang pindah dan sebagainya, ada warga yang hanya pulang pergi, ada juga yang pindah dengan penganti, dan ada pindah tanpa penganti penghuni rumah serta datang sebagai penghuni baru.

Terkait persoalan ini dia mengatakan telah melaporkan kepada pihak ke Kementrian Pusat dan juga harapnya, dari Dinas Trasnmigrasi daerah.

Kiranya, kedepan pemerintah terkait dapat menyelesaikan persoalan ini agar tercipta tertib administrasi.

“Mudah-mudahan usai Lebaran ini, ada upaya kongkrit dari pemerintah menyelesaikan persoalan di Trans Jalong,” harap Ir Rasid di tempat kediaman sekaligus kantornya di Trans Jalong Atas.

Organisasi Pencinta Satwa Liar
Upaya pemerintah Kabupaten Bener Meriah dalam menanggulagi ganguan gajah di Trans Jalong, Pintu Rimba telah dibentuk sebuah Organisasi Kemasyarakatan dan Perkumpulan oleh Muspika.

Ini dilakukan untuk menaggulangi konflik satwa liar dan manusia serta persoalan terkait dengan kerusakan lingkungan.

Awal Juli 2014, Organisasi Perkumpulan Pemuda Pencinta Satwa Liar dan Lingkungan (P3SL&L) Pintu Rimba Gayo terbentuk dengan rekomendasi Bupati Bener Meriah, Ruslan Abdul Gani.

Lokasi Transmigrasi Jalong berada dalam Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah. Jarak ada dua tempat Trasmigrasi dalam lokasi yang sama. Trans Jalong Atas berada di lokasi dataran padang ilalang dengan pepohonan pinus yang tersisa berjarak 2 km dari Simpang Blang Rakal.

Trans Jalong Bawah berada di lembah, di sisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan yang dulunya merupakan Dusun terpencil dengan hamparan sawah. Sejak 2010 lalu, Jalong dibangun untuk dijadikan lokasi Program Transmigrasi yang dibiayai oleh Kementerian Pusat.

Penempatan warga sudah dimulai sejak 2011 untuk Trans Jalong Atas dengan 100 KK dan Trans Jalong Bawah pada 2012 dengan 100 KK.[]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.