Puisi “Pasa” Tiga Bahasa Ansari Salihin

oleh

 

Seribu Ulen

munantin géh kelem ampunen
sujud persembahen ku penguasa alam
mengharap ampunen dosa-dosa bersebu reduk
mudedik serge mujule ku pucuk niaté
pasa, semiyang, sedekah, baca ayat Allah suntuk seringi
terimemi ibadah selama é

 

Seribu Bulan

menunggu datang  malam  ampunan
sujud persembahkan kepada penguasa alam
mengharap ampunan dosa-dosa berselimut kabut
mengejar surga antar ke pucuk hati
puasa, shalat,  sedekah, baca ayat Allah sepanjang malam
terimalah ibadah selamanya

 

Padangpanjang, 14 Juli 2012

 

 

 A Thousand Months

waiting for night forgiveness in coming-up
presenting while bowed-down to the almighty nature
to expect of forgiveness for the sins has covered-up the foggy with
pursuit of paradise inmost-soul
fasting, prayer, alms, reading  the ALLAH verses for the whole the night
may be accepted the all of performs-worship forever

 

 

AnsarAnsari Salihin adalah mahasiswa Jurusan Seni Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Lahir di Negeri Berselimut Kabut Desa Buntul Kepies, Bener Meriah, Aceh (11 Juni 1991). Aktif di Komunitas seni kuflet Padangpanjang sebagai Sekretaris Umum (2012/2013) dan sebagai Staf Redaksi di Jurnal Seni Online Kuflet.com (2011-2012). Ia terus berkesian dan aktif menulis, karya tulisnya berupa Puisi, Cerpen, Esai, Artikel, dan Berita. Tulisannya pernah dimuat di sejumlah media.

—–

Puisi tiga bahasa (Gayo, Indonesia dan Inggris) ini dipetik dari isi buku Antologi Puisi PASA The Gayo Institute (TGI) 2012.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.