Takengon- LintasGayo.co : Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Tengah H. Drs. Hamdan menyatakan jika dirinya faham betul kondisi dan antusias masyarakat Kampung Paya Kolak, khususnya warga yang berdomisli di pedalaman Belang Jorong kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah terhadap kehadiran Madrasah Ibtidaiyah (MI) di desa tersebut.
Menurut Hamdan yang dikonfirmasi LintasGayo.co, Selasa 24 Juni 2014 terkait kondisi MIS Celala yang memprihatinkan tersebut, awalnya MIS itu didirikan atas inisiatif dan usulan dari masyarakat setempat, bahkan lokasi sekolah itupun disediakan oleh mereka.
“Menurut warga, selama ini banyak anak-anak mereka yang terpaksa putus sekolah karena jarak tempuh ke rumah sekolah yang ada di Kampung Paya Kolak cukup jauh, apalagi ada tradisi masyarakat setempat setiap hari Selasa mengadakan buru hama babi, akibatnya anak-anak di hari itu enggan pergi ke sekolah, karena takut dan di larang keluar, atas pertimbangan itu masyarakat mengusulkan MIS tersebut didirikan,” jelas Hamdan.
Dalam proses perjalanan, kata Hamdan, karena yang disediakan oleh masyarakat hanyalah lokasi sementara Ruang Kegiatan Belajar (RKB) belum ada, oleh kawan-kawan dijajaran Kemenang dan pemerintah daerah menghimpun dana, sehingga bisa dibangun RKB darurat sementara tenaga gurunya juga sudah diusul oleh masyarakat setempat dari tamatan S1 yang juga warga setempat.
“Selain menyerahkan bantuan swadaya dan uang sejumlah Rp. 5 juta , pihak kemenag Aceh Tengah juga membantu mempercepat proses izin operasional (OP) MIS Kp. Paya Kolak tersebut,” ungkap Hamdan.
Dalam kesempatan itu juga Kakankemenag Aceh Tengah ini juga telah meminta masyarakat setempat untuk mengusulkan kepada Pemkab Aceh Tengah agar dibangun RKB MIS tersebut.
“Alhamdulillah, sesuai dengan data yang kami peroleh dari pihak Bappeda bahwa MIS Blang Jorong Kp. Paya Kolak Kecamatan Celala tahun 2014 ini, akan mendapatkan bangunan RKB begitu juga dengan beberapa Madrasah yang diusulkan sebelumnya,” terang Hamdan.
Kepada mayarakat Belang Jorong Kampung Paya Kolak, Drs. Hamdan berharap agar bersabar dan terus dukung dan memotivasi anak-anaknya agar tidak putus sekolah.
“Kami akan terus pantau dan perhatikan MIS tersebut hingga bisa berdiri sama dengan madrasah-madrasah lainnya, agar cepat proses penegeriannya maka pihak pengelola harus mampu melengkapi persyaratan penegerian dengan memberikan pelayanan serta aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar,” ujar Hamdan.
Menyangkut dengan adanya bantuan dari berabagi elemen masyarakat untuk membantu dan mendukung upaya pemulihan kondisi MIS tersebut saat ini yang dimotori Komunitas Pengguna Linux Takengon (Pelita), Pemerintah dan Kemenag Aceh Tengah, sangat merasa terbantu dan mengucapkan terima kasih. Hal sama juga dinyatakan kepada media online LintasGayo.co dan tabloid LintasGAYO yang dinilai telah peduli terhadap dunia pendidikan khususnya di jajaran Kemenag Aceh Tengah.
Seperti diberitakan LintasGayo.co sebelumnya, salah seorang anggota Pelita, Nurdinsyah mengungkap kondisi MIS Celala yang memprihatinkan di jejaring sosial serta media online yang memunculkan simpati dari banyak kalangan hingga akhirnya terkumpul dana sekira Rp.13 juta dan telah disalurkan ke MIS tersebut dan warga setempat dengan bergotongroyong telah membangun ruang belajar lebih baik dari sebelumnya. (GM)
