(LGco_Anuar Syahadat)
Blangkejeren-LintasGayo.co : Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) Aceh melakukan penelitian obat-obatan, jajajan anak sekolah, makanan dan air mineral di Kabupaten Gayo Lues. Hal ini dilakukan agar bahan yang berbahaya tidak dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Demikian diutarakan Kepala Badan POM Aceh, Dra.Effiyanti Apt., M.Si di Kantor Disperindagkop Gayo Lues, Rabu (18/6).
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati Gayo Lues, dan kami akan mengadakan kesepakatan tentang pengawasan bahan makanan dan minuman yang ada di daerah ini, sehingga barang yang sudah kadaluarsa tidak lagi di jual kepada masyarakat, begitu juga dengan makanan dan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya, agar tidak lagi dijual dipasaran,” kata Kepala Badan POM Aceh.
Saat ini, kata dia, 4 orang dari Badan POM Aceh, 2 orang dari Disperindagkop, dan 2 orang dari Dinas Kesehatan sedang turun kelapangan melakukan penelitian dan mengambil sempel makanan, obat, dan air mineral untuk diteliti.
“Mungkin besok sudah ada hasilnya, makanan apa saja yang ditemukan mengandung bahan berbahaya, dan anggota kami sedang berada dilapangan yang dibentuk menjadi dua tim, kita akan tunggu hasilnya, dan kami akan focus di daerah yang berjauhan dengan Banda Aceh,” katanya sambil mengutarakan kabupaten yang diteliti selanjutnya adalah Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Sementara Kadis Disperindagkop Gayo Lues, Mhd.Ridwan dalam pertemuan dengan pihak Badan POM Aceh itu mengatakan, selama ini banyak sekali keluhan masyarakat yang disampaikan kepada pihaknya, tetapi pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak memiliki tim ahli, dan semua penelitian hanya bisa dilakukan oleh Badan POM Aceh.
“Mudah-mudahan semua obat-obatan, makanan dan minuman yang berbahaya di Gayo Lues bisa ditemukan, sehingga tidak lagi dikonsumsi oleh masyarakat Gayo Lues kedepannya, dan kita tidak inginkan produk yang tidak terdaftar beredar di Gayo Lues,” ucapnya.
Pihak Disperindagkop Gayo Lues akan mengumumkan hasil temuan POM Aceh, dan akan menyebutkan makanan apa saja yang mengandung bahan berbahaya nantinya, ke depan, setiap jajanan akan di teliti dahulu baru bisa dikeluarkan izinnya. (Anuar Syahadat)
