10 Hari Menjelajah Eropa (Bag I)

oleh
Aku di depan konter Lion Air

Oleh : Qien Mattane Lao*

Aku di depan konter Lion Air
Aku di depan konter Lion Air

Masa Persiapan
Sejak bayi aku sudah sering dibawa orangtuaku jalan-jalan. Dari film dan foto-fotoku, aku tahu kalau aku pertama kali pergi jauh naik pesawat waktu aku berumur 4 bulan. Dan sejak saat itu aku sangat sering berpergian.

Saat aku berumur 5 tahun. Untuk pertama kalinya,  aku berpergian naik pesawat sendirian tanpa ditemani orang dewasa. Aku pergi liburan ke rumah nenekku di Jakarta. Waktu itu aku ditemani ayahku ke Bandara. Tapi sampai di Bandara kami berpisah,  ayahku naik pesawat tujuan Yogyakarta dan aku ke Jakarta. Waktu itu aku naik pesawat Batavia Air yang sekarang sudah bangkrut.

Tapi biarpun sudah sering berpergian,  aku belum pernah ke luar negeri.  Di kelasku semua teman-temanku sudah pernah ke luar negeri,  kecuali aku sendiri. Teman akrabku Emily liburan kemarin ke Singapura bersama keluarganya. Kadang aku merasa iri juga.

Hari kamis tanggal 8 April kemarin. Waktu pulang sekolah,  aku mendapat kabar gembira.  Aku mendapat hadiah pergi ke Eropa untuk mengunjungi 9 negara. Mulai dari Perancis,  Belgia, Belanda, Jerman, Lichtenstein,  Austria, Swiss,  Italia dan Vatikan. Aku senang sekali.

Jum’at  9 April 2014, ibuku mendaftarkanku untuk mendapatkan paspor di website dinas imigrasi. Mulai dari akte kelahiran, kartu keluarga sampai kartu nikah ayah dan ibuku.  Semua di-scan dan dikirimkan. Saat itu juga aku langsung mendapat jadwal untuk wawancara dan pengambilan foto.  Aku dapat jatah hari senin tanggal  12 April. Terus ayahku pergi ke BNI untuk membayar biaya pembuatan paspor sebesar 255 ribu rupiah.

Hari senin pagi, aku, ibu dan ayahku berangkat ke kantor imigrasi. Sebelumnya ibuku menelepon ke sekolahku untuk memberitahukan kalau aku akan datang terlambat.

Aku memasukkan Tas untuk di-scan
Aku memasukkan Tas untuk di-scan

Di kantor imigrasi, kami mengambil nomer antrian. Duduk sebentar di ruang tunggu. Terus dipanggil. Kepada bapak petugas kantor imigrasi, ibuku menunjukkan dokumen-dokumen asli yang sebelumnya sudah di scan.  Pak petugas mencocokkan dokumen-dokumen itu.  Lalu tidak lama kemudian namaku dipanggil. Aku dan kedua orang tuaku masuk ke ruangan untuk foto. Jari-jariku ditempelkan ke sebuah alat untuk mengambil foto sidik jariku. Dan kemudian aku difoto untuk dipasang di paspor, selesai. Pak petugas bilang, pasporku boleh diambil tiga hari lagi.

Tiga hari kemudian ayah mengambil pasporku. Pulang sekolah aku sudah punya paspor dan besoknya langsung dikirimkan ke Jakarta untuk pengurusan visa. Rencananya aku akan berangkat ke Eropa tanggal 20 mei 2014.

Kesembilan  negara yang akan aku kunjungi itu termasuk dalam negara-negara ‘Schengen’. Untuk masuk ke negara-negara itu. Kita cukup mengurus visa satu kali saja. Di kedutaan salah satu negara yang termasuk negara ‘Schengen’ itu. Karena aku akan berada paling lama di Italia. Visa ku diurus di kedutaan Italia.

Tapi untuk mengurus visa, nggak boleh di konsulat. Mengurusnya harus langsung ke kedutaan di Jakarta. Karena aku masih berumur 9 tahun. Aku masih terhitung di bawah umur. Untuk berpergian ke luar negeri, aku harus mendapat izin kedua orang tua. Dan yang akan diwawancarai di kedutaan juga orang tua, bukan aku. Karena itulah, untuk mengurus visa, ayah dan ibuku yang berangkat ke Jakarta.  Aku nggak ikut.

Aku berdebar-debar menunggu visa- ku keluar.  Aku terus berdoa supaya tidak ada halangan. Soalnya kata ayahku,  sekarang mengurus visa ke eropa itu sulit.

Tanggal 16 Mei , pulang sekolah aku mendapat kabar visaku keluar.  Aku meloncat-loncat kegirangan. Aku nggak sabar menunggu liburan.

Di ‘Books and Beyond’ dan di dalam pesawat
Di ‘Books and Beyond’ dan di dalam pesawat

Setiap pulang sekolah, aku mempersiapkan perlengkapan yang aku bawa.  Baju hangat, sarung tangan, topi dan sepatu semua sudah kumasukkan ke dalam koper.

Di ‘Books and Beyond’ dan di dalam pesawat
Akhirnya hari yang ditunggu tiba. Tanggal 20 mei 2014, pagi. Aku berangkat ke Jakarta naik Lion Air. Aku diantarkan ayahku ke Bandara. Di Bandara, aku cukup lama menunggu boarding. Untungnya di sana ada toko buku ‘Books and Beyond’.  Jadi aku tidak bosan,  karena  di sana ada banyak sekali buku menarik untuk dibaca.

Aku menginap semalam di Jakarta, besoknya tanggal 21 Mei 2014 aku akan berangkat ke Eropa naik Singapore Airlines dengan transit, ganti pesawat di Singapura.

*Penulis adalah Putri Gayo Asal Kute Rayang, Isak. Kelahiran Desember 2004.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.