Pengangguran di Gayo Lues mandah saja ke Gayo Lut

oleh
Juliarsyah memegang sejumlah medali prestasi anaknya dibidang sepak bola beserta istrinya Nurma. (LGco_Kha A Zaghlul)
Juliarsyah memegang sejumlah medali prestasi anaknya dibidang sepak bola beserta istrinya Nurma. (LGco_Kha A Zaghlul)
Juliarsyah memegang sejumlah medali prestasi anaknya dibidang sepak bola beserta istrinya Nurma. (LGco_Kha A Zaghlul)

Takengon-LintasGayo.co : Sepasang suami istri asal Gayo Lues yang sejak tahun 2002 menetap di Takengon menghimbau warga Gayo Lues yang belum memiliki usaha tetap alias pengangguran, khususnya kaum muda untuk mandah saja ke Gayo Lut (sebutan untuk Aceh Tengah dan Bener Meriah) karena peluang usaha jauh lebih terbuka.

“Disini banyak sekali peluang usaha, mulai dari buruh tani, usaha jasa hingga usaha perdagangan,” kata Juliarsyah, pengusaha Door Smeer di Mampak Jalan Lintang Takengon di dampingi istrinya, Nurma yang juga memiliki usaha warung makan bermenu khas Gayo, Rabu 4 Juni 2014.

“Isien temas merah sen, kini nye simude-mude,” kata Jul dalam bahasa Gayo yang maksudnya kesini saja karena lebih mudah mencari uang.

Diakui pria asal Kota Panjang dan istrinya asal Durin Blangkejeren ini, awalnya memang sulit, namun setelah penyesuain diri maka berbagai peluang usaha itu akan terbuka dengan sendirinya.

“Saat mulai tentu tidak ada yang mudah. Dan bukti di Takengon ini mudah cari uang ditunjukkan dengan makin ramainya orang pendatang masuk ke sini dari berbagai daerah di Indonesia,” kata Juliarsyah.

Rengga Tanoga (kiri) bersama Paolo Sitanggang di SSB Patriot Medan
Rengga Tanoga (kiri) bersama Paolo Sitanggang di SSB Patriot Medan

Ditanya perkembangan usahanya saat ini, Juliarsyah menyatakan dirinya membuka usaha Door Smeer dan istrinya membuka Rumah Makan dengan menyewa tanah kosong sebesar Rp.12 juta pertahun. dan diatas tanah itu, mereka membangun dua jenis usaha tersebut berdampingan.

Disisi lain, rupanya Juliarsyah punya anak yang lihai bermain bola kaki, namanya Rengga Aritanoga. Sejak setahun lalu saat masih kelas VI SD, anak sulungnya itu sudah merantau ke Medan Sumatera Utara dan bergabung di Sekolah Sepak Bola (SSB) Patriot Medan yang juga sebagai SSB pemain Tim Nasional U-19 Paolo Sitanggang di godok.

“Saya berharap anak saya bisa punya masa depan dari olahraga Sepak Bola dan membawa nama Gayo terangkat di mata dunia,” ujar Juliarsyah berharap.

Amatan LintasGayo.co, menu makanan Rumah Makan “Mampak” milik Nurma cukup ramai dikunjungi pelanggan. Menu masakannya nasional termasuk menu khas Gayo seperti Pengat, Asam Jing, Jantar Tuis, Cecah dan lain-lain. (Kha A Zaghlul)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.