Tari asli Pulo Breuh dan Pulo Nasi terancam punah

oleh

likokpulo2Banda Aceh-LintasGayo.co: Seniman Pulo Nasi dan Pulo breuh mengaku kuatir apabila seni-seni kepulauan di Aceh akan musnah karena tidak ada perhatian serius dari pemerintah. Diantara kesenian kepulauan itu, salah satunya Likok Pulo yang sekarang mulai jarang dimainkan.

“Likok Pulo memang banyak di Banda Aceh,tetapi bukan seperti yangasli dari Pulo Breh dan Pulo Nasi,” Kata seniman Likok Pulo ulau Breuh Syech Adnan pada acara Diskusi “TariLikok”Pulo di Museum Tsunami, Banda Aceh Selasa siang(3/6/2014).

Acara yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tersebut merupakan rangkaian program menyelamatkan seni tradisi Aceh.

Tampil sebagai pembicara dua seniman Likok Pulo Syech AdnanĀ  dari pulau Breuh dan Nurmairi yang biasa disapa Syech Min dari Pulau Nasi. Keduanya didatangkan langsung dari kedua pulau gtersebut untuk mengklarifikasi “kesalahan” Likok Pulo yang dikembangkan di Banda Aceh.

“Kami akan membantu untuk meluruskan seni Likok Pulo apabila diperlukan oleh seniman-seniman dari Banda Aceh yang kebanyakan telah salah,” kata Syech Min.

Diceritakan Syech Min, Tari Likok Pulo dikembangkan oleh seorang ulama Arab Ahmad Bridehan. Beliau pendatang yang terdampar diDesa Ule Paya, Pulau Nasi sekitar tahun 1845, dan sejak itu Ahmad Bridehan mengembangkan Tari Likok Pulo sebagai alat syiar,yang kemudian dijadikan media Dakwah untuk melawan pergeseran budaya dikawasan itu.

Tarian Likok Pulo memiliki 12 hingga 14 gerakan, dan merupakan kesenian berkarakter, kendati tetap mendekati jenis seni Rubbani Wahed di Samalanga, Kabupaten Bireuen, dan Saman Gayo Lues.

Personil yang memainkannya mencapai 14 orang, dengan ritme lambat dancepat. Kesenian ini kini kian hilang lantaran tidak ada lagi yang memainkannya, kecuali generasi tua. Menurut pengakuan seniman Likok Pulo, Kesenian ini tidak berkembang lantaran kurang mendapat perhatian pemerintah Aceh Besar sehingga generasi Likok Pulo kian menghilang. (tarina)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.