Kadis Bunhut Bener Meriah “Berang” Kawasan Hutan Lindung Dirambah Ratusan Hektar

oleh
Kebakaran Hutan di Arul Emun, Kecamatan Pining. (LGco-Supri Ariu)

Redelong-LintasGayo.co : Jajaran satuan Polisi Kehutanan (Polhut) Bener Meriah selama sepekan ini terus melakukan razia diberbagai titik kawasan hutan lindung yang telah dirambah oleh masyarakat. Bukan saja ditebangi hasil hutan itu kemudian diolah dan dijual secara ilegal oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut diungkapkan oleh Kadis Perkebunan dan Kehutanan Bener Meriah Ahmad Riady, kepada LintasGayo.co, Senin (26/05/2014).

Ahmad Riady, saat dihubungi via ponselnya mengungkapkan sejak  bulan Februari hingga Mei tahun ini, dari data yang diperoleh petugasnya hampir sekitar 170-an hektar lebih dirambah warga, hal ini berarti sekitar 100 persen naik bila dibanding tahun sebelumnya.

“Apabila hal ini kita biarkan terus maka selain bencana kekeringan menimpa daerah ini juga akan ada bencana lainnya seperti longsor maupun amukan Gajah liar karena habitatnya telah diganggu,” jelas Kadisbunhut Bener Meriah itu.

Mengantisipasi meluasnya rambahan kawasan hutan lindung tersebut khususnya di kawasan Linung Bulen Paya Rebol maupun di titik kawasan hutan lainnya, seperti di Kecamatan Mesidah dan Syiah Utama, pihaknya telah menerjunkan petugas Polhut setempat, melakukan razia.

“Dari razia yang kita lakukan sedikitnya 25 ribu meter kubik kayu olahan di kawasan hutan lindung Paya Rebol, diduga telah dijual secara ilegal oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, selebihnya pembalakan juga terjadi di beberapa kawasan baik di Mesidah, Syiah Utama dan yang paling mengejutkan pohon-pohon pinus yang ada dikawasan lereng Burni Telong, juga ikut dirambah, ssekarang hendak dijadikan perkebunan masyarakat, padahal kawasan tersebut merupakan sumber air untuk  Kota Redelong,” tegasnya.

Akibat aksi yang dilakukan oleh oknum masyarakat maupun oknum aparat yang tidak bertanggungjawab, telah merugikan negara serta merusak ekosistem baik flora maupun fauna yang ada didalam kawasan ini, serta yang paling menyentuh dan dirasakan oleh masyarakat saat ini adalah sering air PAM tidak lancar akibat debit air yang sudah menurun sangat drastis.

Selain petugas Polhut operasi yang digelar tersebut melibatkan petugas Babinsa, sehingga operasi yang dilaksanakan terkoordinasi dengan melibatkan pihak-pihak terkait, kata pencinta kuda pacu di Gayo ini.

“Kawasan hutan lindung yang terparah dirambah terdapat dihulu sungai Wih Delung, Sedie Jadi, Bhatin Baru, Arul Item maupun Wihni Konyel, kawasan ini sangat vital penyuplai sumber air bagi masyarakat di daerah itu,” ungkap Riady.

Dalam razia yang dilakukan oleh petugas satuan Polhut Bener Meriah dibawah koordinasi Kasat Polhut dan Pibinhut ini, telah memembuat para pembalak di kawasan hutan Bener Meriah sport jantung dan enggan naik gunung, dari hasil operasi pihak petugas polhut telah menemukan tumpukan kayu olahan di kawasan hutan lindung dan kini petugas telah mengamankan bahan kayu olahan dengan berbagai bentuk ukuran itu di kantor Disbunhut setempat sebagai barang bukti (BB), sebut Pabinhut, kepada media ini, Senin (26/5/14) via ponselnya. (Man)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.