Takengon-LintasGayo.co : Reje Kampung Wih Bersih Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah, Zulkarnaen nyatakan kegembiraanya setelah kampung yang dipimpinnya berhasil menjadi yang terbaik dalam lomba Kampung Tingkat Kabupaten Aceh Tengah tahun 2014.
“Kita patut bersyukur, karena penilaian lomba Kampung tingkat Kabupaten Aceh Tengah telah menempatkan Kampung kami sebagai yang terbaik di Kabupaten Aceh Tengah ini,” ungkap Reje Kampung (Kepala Kampung) Wih Bersih, Zulkarnaen di ruang kerja Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (BPMPK) Aceh Tengah, Drs. Windi Darsa MM yang mewakili Kepala BPMPK Aceh Tengah Djakfar, SE.MM, Selasa (7/5/2014)
Hal ini, menurut Zulkarnaen yang didampingi Sekretaris (Banta) Kampung Wih Bersih, Baihaki merupakan penghargaan terhadap hasil kerja keras dan kerjasama seluruh perangkat Kampung serta partisipasi aktif warga Kampung Wih Bersih.
Lebih lanjut, Zulkarnaen menyatakan bahwa Kampung Wih Bersih Kecamatan Silih Nara sudah melakukan persiapan dengan baik dalam lomba Kampung tahun ini sudah siap untuk mengikuti lomba Kampung tingkat Provinsi Aceh. Reje Kampung Wih Bersih ini optimis Kampung yang dipimpinnya mampu mengharumkan Aceh Tengah di tingkat provinsi.
“Lomba kampung yang digelar Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah bertujuan untuk mengembangkan Pemukiman Kampung agar bisa lebih mandiri,” kata Windi Darsa.
Diungkapkan, lomba ini juga bertujuan untuk mengevaluasi secara menyeluruh berbagai kegiatan pembangunan kampung, baik yang bersumber dari anggaran pemerintah (APBK-APBA) maupun swadaya masyarakat dalam rangka memotivasi dan mengapresiasi budaya gotong royong. Sebab salah satu indikasi keberhasilan pembangunan perkampungan adalah apabila didukung seluruh elemen masyarakat.
“Dengan adanya lomba kampung ini, maka kita akan mengetahui berbagai kekurangan yang ditemui di lapangan serta sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai,” kata Caca panggilan akrab mantan Kabag Humas Pemkab Aceh Tengah ini.
Kampung Membangun
Pihaknya berharap dengan adanya lomba Kampung maka paradigma pengembangan Kampung akan berubah, dari awalnya paradigma “Membangun Kampung ” berubah menjadi “Kampung Membangun”.
Menurut Windi Darsa, paradigma “Kampung Membangun” yaitu mendorong peningkatan sumber daya manusia dan sumber daya alam dalam proses pengembangan Kampung secara swadaya. Sedangkan pemerintah hanya berfungsi sebagai fasilitator.
“Penilaian Lomba Kampung Tingkat Kabupaten Aceh Tengah ini lebih dititikberatkan pada kinerja aparat Kampung dan masyarakat setempat dalam membangun Kampungnya,” imbuh Windi Darsa.
Dia mengimbau agar para kepala Kampung se-Aceh Tengah beserta Perangkat Kampung dan masyarakat melakukan berbagai persiapan terkait dengan pembangunan Kampung secara komprehenshif, apalagi dengan akan diterapkannya undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, dan kucuran dana yang lebih besar pada tahun 2015 mendatang .
Tim penilai lomba kampung, terdiri atas beberapa unsur, yakni dari Dinas Pendidikan, Kesehatan, Syari’at Islam, BPMPK, Tim Penggerak PKK Aceh Tengah , dan lain-lain. Untuk unsur yang dinilai meliputi bidang pendidikan, kesehatan, Penerapan Syari’at Islam, partisipasi masyarakat, PKK, ekonomi kerakyatan, keamanan dan ketertiban serta produk unggulan Kampung. (SP)