Longsor di lintas Blangkejeren-Pining ancam keselamatan pengendara

oleh
Kondisi longsor di jalan lintasan Belangkejeren menuju Kecamatan Pining. (LG.co | Anuar Syahadat)
Kondisi longsor di jalan lintasan Belangkejeren menuju Kecamatan Pining. (LG.co | Anuar Syahadat)

Belangkejeren-LintasGayo.co : Hujan deras yang melanda Gayo Lues akhir-akhir ini mengakibatkan jalan di Kabupaten berjuluk Seribu Bukit tersebut rawan longsor. Seperti yang terjadi di jalur lintas Belangkejeren menuju Kecamatan Pining, ada dua titik longsor yang sangat berbahaya sehingga mengancam keselamatan bagi para pengendara yang melintas.

“Banyaknya material berupa batu, tanah dan batang pohong yang tumpah ke jalan mengancam keselamatan pengguna jalan yang hendak melintas,”  kata Amud salah satu pengguna jalan yang sering melintas dijalur tersebut kepada LintasGayo.co, Selasa (6/5/2014).

Dia mengatakan, jalan menuju kawasan tersebut sempat putus total dan dua titik longsor terparah dan berbahaya terdapat di Desa Badak dan diperbatasan Kecamatan Pining dan Dabun Gelang.

“Dikedua titik tersebut sangat berbahaya, dilokasi itu setengah badan jalan sudah amblas. Saat ini, jika ada mobil yang lewat berpapasan melawan arah tidak bisa lewat, karena sisa jalan yang bisa dilalui hanya bisa dilewati satu mobil saja, jika hujan terus mengguyur dikhawatirkan longsor akan menambah parah jalan, bisa-bisa longsor datang dan mengancam pengguna jalan saat berada dilokasi ini,” ungkap Amud.

Dia menyarankan, setiap pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati karena batu-batu yang ada di atas gunung sangat rapuh dan mudah turun kejalan, dan jika jalan ini putus total maka akan mengganggu perekonomian warga sekitar.

“Pengendara harus berhati-hati saat melintas di kedua titik itu, jika jalan ini putus total, maka masyarakat yang tinggal disekitar Kecamatan Pining tak bisa menjual hasil pertaniannya ke pusat kota Belangkejeren, sehingga akan mengganggu perekonomian. Untuk itu kami berharap jalan tersebut segera diperbaiki dan dilakukan pelebaran ruas jalan,” demikian Amud.

(Anuar Syahadat)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.