Penghalang Gayo maju “bewene bekenak kin Jenderal”

oleh

Duski (Custom)Takengon-LintasGayo.co : Praktisi hukum di dataran tinggi Gayo Kabupaten Aceh Tengah, Dusky, SH mengemukakan pendapatnya tentangĀ  salah satu perilaku yang jadi penghalang kemajuan Gayo. “Bewene bekenak kin jenderal alias boss (semua ingin jadi jenderal atau boss), tak ada yang ikhlas jadi kopral,” kata Dusky saat berkunjung ke kantor redaksi LintasGayo.co, Rabu 30 April 2014.

Kesimpulan ini dinyatakan Dusky atas dasar pengalamannya mengikuti sejumlah kasus di Aceh Tengah dan Bener Meriah yang berkaitan dengan keinginan jadi boss. Dari perkara kepemilikan harta, hingga perkara perusahaan, seperti PT Aceh Tengah yang didirikan Urang Gayo di tahun 1946.

“Dari pengalaman dan amatan saya, orang kita umumnya sulit menerima rekan atau saudara lebih maju. Akan ada upaya untuk menjatuhkan. Dalam beberapa perkara yang saya tangani, saran damai sering tidak diterima,” kata Dusky. Membangun tim work sangat berat jika semua ingin jadi Jenderal. Timpalnya.

Selain itu, menurut Dusky, para tokoh atau penguasa umumnya tidak suka menerima kritikan dan saran. “Jika kita mengkritik, maka kita dianggap lawan,” kata Dusky. Karena tidak terima kritikan dan saran orang lain, maka program-program yang digulirkan penguasa lebih kerap gagal ketimbang berhasil.

“Sebagai contoh program menanam jagung yang ternyata gagal, alasan kegagalan yang diutarakan karena hama babi. Artinya kita kalah adu kecerdasan dengan babi,” tukas Dusky memberi ibarat bernada sindirian.

Tambah Dusky, kerap terjadi perselisihan gara-gara antena (wawasan-red) pendek. Antara individu yang berantena pendek berselisih dengan yang berantena panjang. “Karena yang berantena pendek itu umumnya penguasa, maka yang mesti kalah adalah yang berantena panjang walau berwawasan luas,” ujar Dusky.

Jika penyakit-penyakit seperti ini tidak segera dibenahi, maka Urang Gayo tetap sebagai penonton, bahkan di daerahnya sendiri. “Masyarakat mesti dicerdaskan secara terus menerus, juga para penguasa. Salahsatunya dengan peran media seperti halnya media LintasGayo,” kata Dusky.

Pun demikian, dia masih optimis dengan kepedulian generasi muda terhadap Gayo saat ini. “Generasi Gayo saat ini banyak bertanya tentang pernak pernik Gayo serta kritis. Ini potensi yang mesti dibina terus,” pungkas Dusky. (WA)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.