Banda Aceh-LintasGayo.co: Kuasa Hukum Rafli Kande, calon anggota DPD nomor urut 25, Imran Mahfudi menilai ada indikasi hasil rekapitulasi suara dibeberapa daerah sangat merugikan kliennya, bahkan banyak suara yang hilang untuk mendongkrat kandidat lainnya yang sebelumnya tidak masuk dalam lima besar perolehan suara.
“Kami meminta kepada penyelenggara pemilu di Aceh agar bersikap fair dalam proses rekapitulasi penghitungan suara di semua jenjang, jangan sampai mengkebiri suara rakyat dengan menambah suara kepada kandidat kalah,” kata Imran Mahfudi kepada kepada media, Senin 21 April 2014.
Menurut Imran suara Rafli dalam dua hari ini terus “dimainkan” oleh penyelenggara untuk menambah perolehan suara calon tertentu, bahkan tidak tertutup kemungkinan turut mengurangi suara kandidat pemenang yang sudah tidak terkejar lagi.
“Ini modus kuat cara untuk menaikan suara calon tertentu, dan ini sangat merugikan, apalagi klien kami adalah kandidat yang paling mudah dimanipulasi karena sangat percaya rakyatlah yang akan mengkawal perolehan suara,” ujarnya.
Dalam hal ini, kata Imran,sekarang pihaknya terus mengumpulkan bukti-bukti dugaan kecurangan penyelenggara di lapangan untuk di laporkan ke bawaslu Aceh dan juga tidak tertutup kemungkinan akan di lapor ke dewan kehormatan penyelenggara pemilu (DKPP).
Untuk itu, Imran Mahfudi berharap semua data suara yang ada, baik di desk Aceh dan Kodam agar ikut dipublis sebagai perbandingan suara resmi dari penyelenggara.
“Kita harapkan Pangdam Iskandar Muda juga mau mempublikasikan data hasil perolehan suara yang dimiliki, karena akses data pada penyelenggara memang sangat tertutup. paling tidak data itu dapat menjadi data pembanding, sambil menunggu data rekapitulasi KIP,” demikian ujar Imran Mahfudi.(tarina)
