Catatan Jauhari Samalanga: Sulit berharap “Gayo” kuasai Senayan

oleh

joe_anakBERDEBAR juga kita menunggu hasil akhir perolehan suara pemilu legislatif. Soalnya, apakah “Gayo” akan menguasai Senayan, atau sebaliknya justru tidak ada. Semua masih menunggu hasil akhir yang baru diketahui pada 25 April 2014 nanti.

Awalnya kita semua sangat bangga lantaran sosok “Gayo” begitu berapi-api dikawasan sendiri. Lalu, lama-lama kita menjadi ragu dengan perolehan di “kampung” sendiri, apakah cukup untuk mengantar kandidat “kita” mencapai Senayan. Kita tentu berharap pengalaman 2009 tidak terulang, tanpa perwakilan “Gayo” di pusat, kecuali seorang Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Tengku Moersyid saja menempel “Gayo” di Senayan, tentu posisi Tengku Moersyid bukanlah sebagai eksekutor layaknya Anggota Dewan.

Ir Tagore Abubakar yang menjadi harapan Urang Gayo tampaknya perlu menjaga suaranya dengan baik, karena kehadirannya sebagai caleg bukan perkara mudah, dia berada di daerah pemilihan Aceh 2 bersama ketua Partai PDI-P Karimun. Biasanya, kredibilitas sebuah partai berada di tangan ketua, karena suara adalah tolak ukur gengsi ketua partai. Jadi perlu disigapi.

Yang sementara sangat melegakan hati mendengar kabar Irmawan,S.Sos, putra Gayo Lues asli yang sementara ini berada di urutan ke-7 kursi DPR-RI di Aceh-1, dapil yang dikenal “danger” lantaran diduduki orang-orang hebat di Aceh. Irmawan yang kini menjabat ketua PKB Aceh itu hingga dua hari lalu sudah mencatat angka suara sementara 87.530 dari BPP 154.461.

Selain Irmawan, ada ketua DPRK Aceh Tenggara H.Salim Fakhri yang disebut-sebut punya suara besar, tetapi masih seputar Aceh Tenggara, berbeda dengan  Muslim Aiyub, kandidat PAN yang mengakui keunggulan H.Salim Fakhri di Aceh Tenggara, namun Muslim menguasai Aceh Singkil dan Subulussalam. Walaupun begitu,Suara Fachri masih berkejaran dengan Sayed Fuad, incumben DPR-RI dari Partai Golkar.

Nova Iriansyah bernasib sama, dia termasuk paling rumit karena suaranya berkejaran dengan Riefky Harsya, dan sementara Partai Demokrat baru memiliki kepastian sebuah kursi, dan diharapkan akan mencapai target 2 kursi. Inilah persoalan Demokrat di Dapil Aceh 1.

Terlepas dari semua itu, harapan kita tentu Gayo akan berada di Senayan, karena prospektif kedepan “Gayo” harus mampu berdiri sendiri, agar kesejahteraan Aceh secara menyeluruh meningkat. Tanpa itu, maka mustahil mewujudkan “impian” dalam waktu yang cepat.

Penulis adalah pemerhati sosial dan budaya

 

Tulisan terkait: Catatan Jauhari Samalanga: Bila “Gayo” kuasai Senayan

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.