[Khutbah Jum’at] Ilmu Pengetahuan

oleh

DIAWALI dengan satu ayat Al-Qur’an dalam Surat Mujadalah ayat 11, “Allah mengangkat golongan orang-orang beriman dan orang-orang yang dikaruniai ilmu pengetahuan diantara kamu hingga beberapa derajat”, Tgk. Hasan Basri, S.Ag menyampaikan khutbah Jum’at yang bertema “Ilmu Pengetahuan” di Masjid Ridwan Saril, Jum’at tanggal 04 April 2014.

Ilmu pengetahuan merupakan suatu keharusan bagi umat muslim untuk senantiasa mempelajarinya dan mengamalkannya. Karena untuk memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat harus dicapai dengan ilmu pengetahuan, sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW, “Barang siapa yang mengiginkan kebahagiaan didunia dan kebahagiaan di akhirat harus dengan ilmu pengetahuan, “man arada dunya fa’alaihi bi’ilmi”.

Lebih lanjut Tgk. Hasan Basri menjelaskan, arti kata arada dalam hadist Rasulullah SAW tersebut berlaku umum, oleh karenanya dapat diartikan “menguasai”, bahkan “menghancurkan”, maka barang siapa yang ingin “menguasai dunia bahkan ingin menghancurkan dunia” harus dengan ilmu pengetahuan.

Merupakan sebuah fakta, bagaimana bangsa Eropa dan Amerika sekarang ini disegani, dihormati dan ditakuti, itu karena mereka memiliki pengetahuan lebih dari bangsa lain di belahan bumi ini. Namun kehancuran dan kemunduran dunia Islam di berbagai penjuru dunia adalah disebabkan karena dunia Islam belum memiliki ilmu yang dimiliki bangsa yang menghancurkan dunia Islam itu sendiri, seperti hancurnya dunia Islam di Rusia, Afganistan dan dibeberapa belahan dunia lainnya.

Padahal menurut hadist Nabi menuntut ilmu itu adalah kewajiban orang Islam baik laki-laki maupum perempuan. Namun mengapa dunia Islam sekarang jauh tertinggal dalam bidang keilmuan dibandingkan dengan bangsa non muslim, tanya Tgk. Hasan Basri dalam khutbahnya.

Bangsa Israil, adalah sebuah bangsa kecil dengan jumlah populasi yang sedikit, berada ditengah-tengah komunitas umat Islam. Namun bagaimana sepak terjang mereka, bagaimana mereka mengadu domba dan mempengaruhi pola fikir umat Islam yang berada disekeliling mereka, padahal jumlah mereka lebih sedikit, akan tetapi bangsa Israil lebih unggul karena memiliki ilmu pengetaguan yang lebih dari umat Islam yang ada disekitar mereka.

Sampai detik inipun bangsa Palestina yang yang hampir seratus persen muslim, tidak dapat memerdekakan dirinya dari cengkeraman bangsa Israil, padahal Nabi mengatakan bahwa umat Islam itu seperti satu tubuh, jika satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain akan ikut merasakan sakit.

Sesuai dengan makna hadist Rasulullah tadi bahwa jika ingin menguasai dunia, jika ingin mengelola dunia bahkan jika ingin menghancurkan dunia, harus dengan ilmu pengetahuan. Sejarah telah mencatat bagaimana ilmu pengetahuan telah membawa kemajuan pada dunia Islam di Andalusia Erofa, kejayaan Islam pada pemerintahan kerajaan Mughal di India dan kejayaan Islam di negeri seribu satu malam di Iran dan bagdad, namun itu semua tinggal catatan. Andalusia sekarang ini telah dikuasai oleh umat nasrani, Mughal India telah dikuasai umat Hindu, hanya Iran yang tersisa itupun dikuasai oleh Syiah.

Terlepas dari itu semua, dalam hal ibadah kepada Allah SWT, maka ilmu wajib kita miliki. Kualitas ibadah kita patut dipertanyakan jika ibadah yang kita lakukan tanpa didasari ilmu. Ketika kita shalat, puasa atau berhaji, tanpa didasari dengan ilmu pengetahuan, maka patut dipertanyakan keabshahannya. Sujud, ruku’ maupun puasa yang dilakukan berdasarkan ilmu tentu berbeda nilainya disisi Allah SWT, dibandingkan dengan ibadah yang dilakukan tanpa didasari ilmu pengetahuan.

Sebagaimana lanjutan bunyi hadist Rasulullah SAW tadi menyatakan, barang siapa yang ingin kebahagiaan di akhirat maka harus dengan ilmu. Karena salah satu tujuan ibadah adalah untuk mendapatkan tempat yang layak, nyaman dan bahagia diakhirat kelak, maka caranya adalah dengan melakukan ibadah yang berdasarkan ilmu. Ilmu tidak akan hadir dengan sendirinya, melainkan harus dipelajari. (MA)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.