dr.Eddi Junaidi,SpOG.SH.MKes “Urang Gayo” yang maju ke DPD dari Jakarta

oleh

dr. eddy

MANTAN Kepala Puskesmas Pegasing itu, adalah  satu-satunya orang Gayo yang terjun ke gelanggang perebutan kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI utusan DKI Jakarta,  pada pemilu 2014 ini.

Dialah dr. Eddi Junaidi, SpOG., SH.,MKes, lahir di Takengon, 1 Agustus 1965. Menjabat Kepala Puskesmas Pegasing Aceh Tengah 1995-1996 dan dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada RS Datu Beru Takengon 1993-1995.Ikut serta memperjuangkan lahirnya rumah sakit kebanggaan masyarakat Gayo tersebut.

“Soal kesehatan turah i tetahi, kerna masih ara diskriminasi,” katanya dalam bahasa Gayo pada suatu perbincangan dengan “LintasGayo.co” di Jakarta. “Pelayanan kesehatan berkeadilan” menjadi tema utama kampanyenya kepada masyarakat Jakarta.

Lulus dari Fakulktas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh pada 1993. Dia adalah alumni angkatan kedua Fakultas Kedokteran Unsyiah. Ia  kemudian melanjutkan pendidikan spesialis (2004) dan program pascasarjana (2006)  di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Titel Sarjana hukum (SH) diperolehnya dari Fakultas Hukum Universitas Islam As-Syafiiyah, Jakarta (2010).

Keprihatinannya terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, mendorong dr. Eddi menggagasi lahirnya Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin) pada 2011 dan menjadi Ketua Umum Asklin sampai sekarang. Tanggal pendirian Asklin mengacu kepada tanggal kelahiran dirinya, 1 Agustus.

“Asklin sudah berdiri di 23 provinsi, dan kita akan terus kembangkan sayap organisasi ini,” kata bapak tiga anak dari perkawinannya dengan dr. Ernawita, Sp.KFR, perempuan berdarah Padang.

Pertarungannya memperebutkan kursi DPD dari DKI Jakarta, bukan tanpa alasan.Selain dorongan soal peningkatan layanan kesehatan, dr.Eddi ingin membuktikan kepada “dunia” bahwa orang Gayo bukan “jago kandang” dan siap berkiprah dimanapun.

“Rasanya belum pernah ada orang Gayo jadi menteri. Dan baru berbilang jari orang Gayo jadi pejabat teras di pemerintahan.Semangat ingin berkiprah dalam dunia lebih luas inilah yang ikut mendorong semangat saya untuk maju,” katanya.

Berperawakan agak kecil.Namun lincah dan cekatan.Dia juga sosok yang siap menentang arus terhadap kebijakan yang dinilainya tidak benar, termasuk pernah beberapa kali “bentrok” dengan menteri kesehatan periode sebelumnya.

“Saya  termasuk orang yang ‘ukang’ untuk sesuatu yang saya anggap tidak benar,” katanya.

Salah satu yang ditentangnya adalah model “pengobatan gratis” yang dilakukan oleh pihak tertentu dalam acara-acara tertentu di tempat tertentu.

“Saya anggap itu tidak benar, hanya lips service saja. Kalau mau melakukan pengobatan gratis, lakukan di puskesmas atau klinik. Bukan di bawah tenda di lapangan terbuka, sebab kalau ada masyarakat yang komplain akibat alergi obat, umpamanya, masyarakat mau lapor sama siapa? Beda kalau itu dilakukan di klinik atas puskesmas, masyarakat bisa datang lagi ketempat yang sama,” katanya.

Di organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr.Eddi termasuk salah seorang pengurus penting. Pernah menjadi Koordinator Pelaksana Program PengurusBesar IDI.Terakhir, pada 2013,  ia menjabat Ketua IDI Cabang Jakarta Timur..

Asrama Laut Tawar

Sebagai seorang dokter, penampilan dr. Eddi terbilang sederhana. Ia lebih mementingkan pelayanan kesehatan masyarakat daripada ikut-ikutan berbisnis.

Pertarungan hidup dan karir di Jakarta, membuatnya harus selalu rendah hati dan siap melayani.”Saya dulu pernah tinggal di Asrama Laut Tawar Jakarta, selamasetahun.Itu terjadi ketika saya merantau di Ibukota.Waktu itu saya baru lulus dan belum mendapat pekerjaan,” katanya.

Ketika dia kemudian dipercayakan sebagai Direktur Utama RS Bhakti Mulia Jakarta, tidak serta merta membuatnya harus “tepuk dada”.

“Pergaulan saya lebih banyak bersinggungan langsung dengan masyarakat,” katanya.

Saat ini dr. Eddi bekerja di RSUD Bumi Asih, RS Pusat Angkatan Udara Jakarta,  dan menjadi dokter tamu pada sejumlah rumah sakit lainnya di Jakarta. Ia juga mengajar di beberapa perguruan tinggi, seperti Tri Sakti dan Universitas Islam As-Syafiiyah. (Zuhri Sinatra)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.