Kronologi aksi massa PA dan FORKAB di Bener Meriah dan Aceh Tengah

oleh
Massa PA dan FORKAB Aceh dikawal ketat aparat keamanan. (LGco_WA)
Massa PA dan FORKAB Aceh dikawal ketat aparat keamanan. (LGco_WA)

Takengon-LintasGayo.co : Dua kabupaten dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah dalam dua hari ini mencekam menyusul massa gabungan Partai Aceh (PA) Aceh Tengah dan Bener Meriah serta Forum Komunikasi Anak Bangsa (FORKAB) Aceh, Rabu 19 Maret 2014  melakukan aksi balasan terhadap aksi massa dari Pembela Tanah Air (PETA) Aceh dan Laskar Merah Putih (LMP) yang dilakukan sehari sebelumnya.

Massa PETA dan LMP, selasa malam (18/3) melakukan pengrusakan di sekretariat PA Aceh Tengah di Simpang Wariji Takengon, melakukan pengrusakan terhadap kenderaan roda empat seorang kader PA yang melintas di jalan Lebe Kader yang berlanjut dengan pengrusakan atribut kampanye PA di seputaran kota Takengon.

Aksi ini dipicu atas pernyataan salah seorang juru kampanye PA seorang putra Gayo, Said Muslim, selasa siang (18/3) di lapangan Asir-Asir Kecamatan Lut Tawar yang dinilai menyudutkan perjuangan pemekaran Provinsi ALA.

Dalam aksi balasan oleh massa gabungan PA dan FORKAB yang dimulai pagi menjelang siang itu dimulai dari Kabupaten Bener Meriah dengan melakukan pengrusakan sejumlah atribut kampanye Caleg atasnama Ir. Tagore Abubakar ke DPR RI dari Dapil 6 Aceh.

Aksi itu berlanjut dengan pengrusakan dan pembakaran di Puskud Pante Raya Bener Meriah yang diketahui selama beberapa tahun belakangan ini dikelola oleh Ir. Tagore Abubakar. Massa juga membakar 3 unit Dum Truck dan 1 unit kenderaan roda 4 minibus di tempat tersebut.

Setelah itu, massa beranjak ke Takengon Aceh Tengah dengan menumpangi beberapa unit kenderaan dan setibanya di Paya Tumpi Takengon, petugas keamanan dari Polri dan TNI mencoba menahan perjalanan massa dan sempat terdengar beberapa kali bunyi tembakan peringatan. Tidak benar adanya kabar jika terjadi tembak menembak dan bentrok seperti isu yang beredar.

Aparat keamanan akhirnya membuka jalan kepada massa degan berjalan kaki menuju pusat kota Takengon dengan dikawal aparat keamanan yang bersenjata lengkap. Sisi kiri jalan dua jalur tersebut dilalui oleh massa dan sisi kanan oleh aparat keamanan. Ruas jalan tersebut diblokir sementara agar tidak dilalui segala jenis kenderaan.

Setiba di posko Sahabat Tagore di Simpang Wariji, persis di lokasi dilakukannya pengrusakan kenderaan roda empat milik kader PA oleh massa pro ALA, Selasa malam. Dua poster kampanye Tagore dirusak oleh massa. Pintu ruko itu dibuka paksa dan sejumlah peralatan seperti kursi di rusak massa. Spanduk berwarna merah putih dan bendera PDI-P tidak turut dirusak.

Aparat keamanan hanya mengawasi aksi pengrusakan tersebut dan menjelang malam, ruko ini dilaporkan telah diberi police line oleh kepolisian.

Massa kemudian melanjutkan perjalanan ke “Umah Kuning” bekas kediaman Reje Ilang yang sejak beberapa bulan lalu didiami Tagore. Lokasinya bersebelahan dengan gedung Pendari dan gedung DPRK setempat. Massa tidak masuk ke lokasi rumah itu, namun merusak 1 lembar poster dan 1 lembar spanduk atribut kampanye Tagore.

Massa kemudian melanjutkan perjalanan ke Sekretariat FORKAB yang berlokasi di Simpang Lembaga Blangkolak Dua Takengon dan beristirahat hingga jelang malam. Di salah satu ruangan di tempat tersebut sejumlah petingi PA Aceh Tengah dan Bener Meriah, Ketua PDI-P Aceh Tengah Arwin Mega, Ketua Bapilu PDI-P Aceh Tengah Ikhwanussufa dan ketua FORKAB Aceh, Syarbaini mengelar rapat tertutup.

Sejak aksi berlangsung yang mendapat pengawalan dari aparat keamanan, aktivitas warga disepanjang lokasi yang dilintasi massa itu nyaris lumpuh. Toko-toko ditutup empunya, karena khawatir terjadi keributan.

Sempat beredar kabar jika massa PA tersebut sebagian datang dari pesisir utara Aceh, namun ini dibantah oleh sejumlah anggota PA. “Kami urang Gayo sidelenne,” kata salah seorang dari mereka dalam bahasa Gayo yang berarti “Kami kebanyakan orang Gayo”.

Rapat Dengar Pendapat di DPRK Bener Meriah

Setelah usai Maghrib, unsur Muspida 2 kabupaten itu menggelar pertemuan dengan perwakilan massa tersebut di gedung DPRK Bener Meriah yang turut dihadiri anggota KIP dan Panwaslu dari 2 kabupaten itu.

Pertemuan itu membahas langkah-langkah konkrit untuk meredam meluasnya kericuhan yang membuat suasana mencekam di dua kabupaten itu, termasuk adanya pemberitaan media massa yang dinilai propokatif yang memicu semakin memanasnya suasana.

Diantara isi notulen rapat itu adalah pernyataan pihak kepolisian untuk segera menindak aksi pengrusakan yang ditimpali Bupati Bener Meriah Ruslan Abdulgani agar kisruh tersebut diselesaikan secara hukum.

Bupati Ruslan juga menyatakan sudah berkomunikasi dengan Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah yang berpesan agar seluruh komponen bersabar dan menahan diri untuk tidak bertindak main hakim sendiri. Menurut Bupati ini, dalam waktu dekat Gubernur akan hadir ke Gayo dalam upaya menyelesaikan persoalan tersebut. (GM)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.