Darul Kenred: cara ngopi masyarakat Gayo sudah berubah

oleh

kenredDARI lembah-lembah pengunungan bumi Gayo tersimpan sejuta pesona kopi arabika, butir-butir merah merekah ditengah baris-berbaris pepohonan kopi yang sudah ditanami sejak dahalu, masyarakat Gayo pun menggantungkan hidupnya dari hasil biji-biji kopi yang dijual. Dari setitik tanah negeri berkabut, siapa sangka emas merah dikirim kebeberapa negara didunia, menjadikannya pembanding bagi kopi-kopi lain yang ada dinegeri ini.

Dalam kurun waktu beberapa tahun belakang, pola meminum kopi masyarakat Gayo kian menunjukkan perubahan dari hari ke hari. Sebelumnya masyarakat Gayo hanya meminum kopi robusta (Gayo : Geste) padahal kopi arabica Gayo merupakan kopi terbaik didunia. Tak ada yang dapat disalahkan akan hal tersebut, minimnya pengetahuan masyarakat akan cita rasa kopi yang sebenarnya adalah faktor utama terjadinya hal demikian.

Namun kini, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pola minum kopi masyarakat Gayo pun kian berubah. Kini telah banyak putra-putri daerah berhawa sejuk ini mulai paham akan cita rasa kopi sebenarnya ada pada kopi arabika bukan sebaliknya pada kopi robusta yang memiliki keasaman lebih tinggi sehingga tak baik bagi kesehatan.

Hal tersebut ditandai dengan maraknya pengusaha kopi Gayo (Gayo : toke kupi) yang kini mulai mengembangkan usahanya dengan membuka cafe-cafe penyedia spesialty coffee yang diolah sedemikian sehingga menjadikan rasa kopi arabika nomor satu didunia. Tentu saja harus dibarengi dengan pengetahuan yang memadai tentang kopi.

darul-kenredSebut saja, Darul Aman (39) warga Kampung Kenawat Redelong Kabupaten Bener Meriah, sejak tahun 2012 lalu membuka usaha cafe penyedia sajan spesialty coffee beserta kopi kemasan yang diolah menggunakan standar tata cara perlakuan pada kopi itu sendiri. Usaha ayah 4 anak ini diberi nama Kenred Coffee dikawasan Uring Bener Meriah.

Kenred sendiri diambil dari singkatan Kenawat Redelong, karena memang Darul Aman menggunakan kopi dari daerah ini untuk diolahnya menjadi kopi yang dikemasnya. “Saya sudah mempelajari tentang kopi sejak tahun 1995 lalu, dan menurut saya kopi dikawasan Kenawat Redelong cocok untuk kopi olahan saya, sehingga rasanya pas,” kata Darul Aman, Minggu (9/3/2013).

Dia mengatakan, saat ini banyak pengusaha kopi yang telah membuka cafe-cafe coffee. Hal ini menurutnya sangatlah positif karena pola meminum kopi masyarakat Gayo sudah semakin membaik. “Banyaknya orang kita sendiri yang membuka seperti ini merupakan kemajuan urang Gayo sendiri dalam meminum kopi, itu berarti pengetahuan tentang kopi sudah membaik, dan pola kebiasaan dari minum kopi robusta menjadi kopi arabika,” ungkap Darul.

Saat ini di Kabupaten Bener Meriah sendiri, usaha-usaha cafe coffee sepanjang jalan Teritit hingga Pondok Baru, belasan usaha seperti yang digeluti Darul Aman kian menjamur, belum lagi didaerah-daerah lain dan Kabupaten tetangga Aceh Tengah, cafe-cafe coffee setiap harinya  ramai dikunjungi pembeli.

Seakan telah menjadi kebiasaan baru, para penikmat kopi robusta yang dulunya anti mengganti kopi mereka ke kopi arabika, seakan tak lagi mengingat rasa yang dulunya mereka rasakan. Banyak diantara mereka yang kini mulai menikmati kenikmatan kopi arabika tersebut.

Usaha yang digeluti Darul Aman dan beberapa pengusaha kopi lainnya, menunjukkan pengetahuan tentang kopi masyarakat yang mulai berkembang. Sampai-sampai Darul Aman mengikutkan salah seorang pekerjanya mengikuti kursus Barista (Peracik Kopi), agar lihat membuat kopi-kopi yang diminum para pelanggannya, sehingga mereka enggan berpindah kerasa yang lain.

Saat ini Kenred Coffee telah mempekerjakan 4 orang karyawan, tentu saja hal ini juga menambah lapangan pekerjaan baru di Gayo. Keinginan besar Darul Aman untuk menjadikan semua masyarakat Gayo yang umumnya pecandu kopi mulai beralih ke kopi arabika meninggalkan kebisaan lama dengan kopi robustanya menjadi tantangan terberat.

Dia tak menjadikan usaha-usaha cafe coffe yang kian menjamur sebagai saingan, akan tetapi sebagai mitra dalam pencerdasan kepada masyarakat tentang kopi arabika terbaik didunia ini. “Pengusaha kopi seperti ini merupakan mitra saya untuk mengkampanyekan minum kopi yang sebenarnya kepada masyarakat kita, jadi itu bukan saingan, kami sering sharing dan berbagi ilmu tentang kopi dengan mereka,”, ujar Darul Aman.

Darul Aman yang mempelajari karakter kopi secara otodidak dan sharing dengan senior-seniornya, kini dapat membuat cita rasa kopi khas dia menyebutnya cita rasa Kenred. Pada pameran kopi yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu kopi racikan Kenred memiliki cita rasa terbaik.

Saat ini Darul Aman memproduksi kopi dalam bentuk kemasan, dia membandrol harga yang lajim bagi masyarakat Gayo, di Kenred sendiri kopi-kopi yang tersedia mulai dari kopi terbaik  yang terdiri dari beberapa grade diantaranya high Class, medium, premium dan exchangge. Harganya pun bervariasi, mulai dari high class dengan harga 250 ribu – 50 ribu per kg.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.