Banda Aceh-LintasGayo.co: Mahasiswa yang tergabung dalam BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa Unsyiah meminta kepada Kapolda Aceh yang baru untuk segera menuntaskan segala bentuk kekerasan di Aceh menjelang pemilu, dan segera menindak segala bentuk premanisme yang telah membelenggu masyarakat Aceh.
“Premanisme di aceh sangat tinggi dan menjadi korban adalah masyarakat Aceh,hapuskan premanisme di Aceh,” kata Muhammad Rajiev, salah satu orator aksi penolakan kekekaran pada pemilu di depanĀ markas polda Aceh, Lingke, Banda Aceh, Rabu (5/3/2014).
Selain itu dalam orasi lainnya seorang mahasiswi dengan membawa poster tolak premanisme menyebutkan, Polda yang baru harus bisa mengamankan dan menuntaskan intimidasi, apalagi dengan adanya pemilu damai, semestinya tindakan kekerasan dapat tereaslisasi dengan baik.
“Sebagai mahasiswa dengan sukarela akan membantu dan mendukung dengan berbagai bentuk pengamanan dan perdamaian pemilu di Aceh,” ucapnya.
Aksi tersebut diakhiri dengan pembacaan Do’a dan pembacaan pernyataan Mahasiswa Unsyiah oleh ketua BEM unsyiah Muhammad Qaldun berupa dukungan terhadap bentuk pengamanan yang dilakukan Polda Aceh,penolakan premanisme, kekerasan dan intimidasi menjelang pemilu. (Sengeda Kale)