Seniman 5 kota gelar charity night “Kalut untuk Kelud”

oleh
Pementasan Pray for Kelud di Surakarta. (ist)
Pementasan Pray for Kelud di Surakarta. (ist)

Surakarta-LintasGayo.co : Seniman dari lima kota, Yusril (teaterawan/ Padangpanjang), Sulaiman Juned (Teaterawan/Penyair Nasional asal Aceh), GuhSmana (Perupa/Solo), Astri Kesumawardani (Kreografer/Wonosobo), dan Moong Sendi (Komposer/Yogyakarta) menggelar malam amal (Charity night) dengan tajuk ”Pray For Kelud” untuk menghimpun donasi dari wong Solo, Minggu (2/3/14) di Cafe Tiga Tjeret, Surakarta.

Gelaran bertajuk ”Pray For Kelud” setelah di buka Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, seluruh tamu secara simbolis meletakkan bunga dan menyalakan lilin sebagai wujud belasungkawa.

Dalam sambutanya, Walikota FX Hadi Rudyatmo mengatakan bencana Gunung Kelud mendapat respon dan simpati dari banyak kalangan termasuk seniman-seniman yang berdomisili di Solo.

“Cafe Tiga Tjeret milik Andhang Apri Hardanto memenej pertunjukan amal ini dengan baik. Selayaknya seluruh pengusaha yang berada di Solo menunjukkan kepeduliannya terhadap bencana seperti yang dilakukan Cafe Tiga Tjeret,” ujar Walikota.

Sementara Sulaiman Juned seniman teater yang juga dikenal sebagai penyair nasional, ikut berkolaborasi mengatakan kolaborasi Kalut untuk Kelud adalah kreativitas dari seniman Indonesia yang kebetulan berkumpul di Solo.

”Saya mengekpresikan lewat puisi dan membacakannya menjadi puisi pertunjukan karena didukung visualitas rupa oleh Perupa GuhSmana, dan ekspresif teaterikal oleh Yusril, serta melalui bahasa gerak oleh Kreografer Astri Kusumawardhani, sedangkan Moong Sendi sebagai komposer melakukan instalasi bunyi. Inilah yang dikolaborasi dalam pertunjukan Kalut untuk Kelud yang intinya menyampaikan amarah letusan Kelud yang dahsyat, sehingga menyebarkan ketakutan, kepedihan dan kepasrahan bagi anak manusia. Selanjutnya muncul harapan baru untuk tegar dalam melanjutkan kehidupan,” Tutur penyair asal Aceh yang sedang melakukan studi Program Doktor di ISI Surakarta.

Selanjutnya pemilik cafe Tiga Tjeret, Andang Apri Hardanto mengungkapkan malam penggalangan dana berhasil mengumpukan dana lebih dari 16 Juta rupiah. Dana tersebut adalah sumbangan dari tamu dan donatur acara. Sedangkan jumlah uang yang akan disumbangkan kepada korban bencana Kelud akan lebih besar lagi, sebab seluruh keuntungan penjualan di Cafe Tiga Tjeret malam ini juga diserahkan untuk korban bencana.

Ini penggalan puisi berjudul Jika Debu Kelud Berumah Di Jiwa yang di tulis dan dibacakan Sulaiman Juned :
//jika debu berumah/di kampung- di pasar-di sawah-di ladang langit menangis renyah/ Galau bulan mandi debu/ Gerimis/ menari-nari angin jalang memekatkan jiwa rupa hilang dalam kelam waktu/ Terlambat/mengeja tasbih di bibir angkuh/ Menyekap jejak tubuh zikir-pikir meluruh Kelud berladang lumpur/ Terlambat mengeja jiwa terluka di ujung/ bulan/ Kemana sembunyikan getir/ durinya tertancap kulit-daging-hati rakyat Kediri-pulau Jawa jadi ladang batu-air-lumpur//

 (win ansar)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.