Masyarakat korban Gempa Gayo kirim surat terbuka untuk Gubernur Aceh

oleh
korban gempa Gayo. (doc. LGco)

Takengon-LintasGAYO : Warga Aceh Tengah dengan mengatasnamakan Masyarakat Korban Gempa Gayo, mengirimkan surat terbuka kepada Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah.

Surat bernomor istimewa prihal surat terbuka untuk Gubernur Aceh,  tertanggal 21 Februari 2014 ini menyatakan bahwa masyarakat korban Gempa Gayo Aceh, mereka menyebutkan telah hampir satu tahun pasca gempa bumi Gayo yang terjadi pada tanggal 2 juli 2013, telah meninggalkan luka bagi warga yang menjadi korban.

Ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan terpaksa harus hidup di bawah tenda-tenda darurat, jerit tangis dan derita mereka telah menggugah kesadaran kemanusiaan semua orang diseluruh pelosok negeri ini. Harapan warga yang menjadi korban kemudian bangkit dari keterpurukan. Namun cukup disayangkan penanganan pasca gempa sangat buruk dan lamban, kerusakan sendi kehidupan masyarakat seperti :

1. proses pencairan dana rehab dan rekons antara kelompok masyarakat (Pokmas) berbeda beda misalnya di kecamatan Ketol 40 persen dari 40 juta dan di kecamatan Kute Panang ada yang 40 persen ada yang 20 persen dan di kecamatan lainnya ada yang belum cair, akibat kejadian diatas muncul kecemburuan sosial.
2. Lemahnya investigasi kebenaran data dari pihak pemerintah sehingga  masyarakat ada yang terjebak dalam masalah hukum karena adanya data fiktif.
3. Masyarakat terjebak hanya memikirkan bagaimana bisa pulih dari bencana gempa.
4. Munculnya generasi yang bebas dan apatis dan tidak mencerminkan syariat Islam.
5. Munculnya masyarakat korban gempa yang hanya mengharapkan hidupnya dari bantuan pemerintah dan donator.
6. Indikasi para Caleg dan Partai Pemerintah ( Incumbent) memanfaatkan penyaluran dan penanganan korban gempa. Misalnya pendampingan korban gempa yang dibentuk pemerintah daerah banyak disusupi caleg dari pihak berkuasa.
7. Hampir satu tahun lamanya belum ada kepastian pencairan dana diselesaikan.
8. Prusuder dan administrasi teknis pencairan dana rehab dan rekons sangat banyak dan rumit.
9. Lemahnya koordinasi di berbagai level pemerintahan
10. Kurangnya Fasilitator Teknik sebagai pendamping pembangunan rumah.
11. Penanganan Rehab dan rekons masih melakukan metode yang sama dalam penanganan Gempa Yogyakarta pada tahun 2006 yang lalu, terbukti penganaganan bersifat gagal.
12. Tidak adanya informasi yang pasti dari pemerintah daerah terkait pencairan dana gempa Gayo,

Terkait persoalan diatas, warga korban Gempa Gayo melalui surat ini meminta Gubernur Aceh untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi warga korban dengan cara sebagai berikut :
1. Bentuk Tim Monitoring karna adanya indikasi penyimpangan di berbagai level.
2. membentuk Pusat Informasi dan Pengaduan korban gempa.

Demikian pernyataan dari surat terbuka untuk Gubernur Aceh yang ditanda tangani oleh koordinator masing-masing kecamatan kecamatan Ketol Sabri-Mude Sedang, Kute Panang Sirli-Kenara, Kebayakan Idrus-Edi Linting, Kecamatan Lut Tawar Sofyan-Subhan, kecamatan Bebesen Kamaruddin-muliadi, kecamatan Silih Nara Samsuddin-Ali, Kecamatan Rusip Darmawansyah-Suhardi, Kecamatan Celala dan Ramli- Zuliyan dan kecamatan Bies Nandar dan Rizkan.[]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.